KOMPAS.com – Kementerian Pariwisata ( Kemenpar) tidak hanya memiliki inisiatif menggelar festival cross border (lintas perbatasan) di Kalimantan. Kementerian yang dipimpin Arief Yahya itu juga mendukung sejumlah event daerah yang berlangsung di border area.
Setidaknya ada 6 event daerah yang mendapat support Kemenpar, yakni Parade Seni dan Tradisi Kota Sanggau, Pontianak International Bike Week, dan Gelar Budaya Robo-Robo atau Internasional Dayak Bidayuh di Mempawah.
Lalu Festival Bahari di Nunukan, Hudoq Festival du Mahakam Ulu, dan Gawai Tiang Sandong atau Sosek Malindo di Sekayam
“Intinya, kami berharap event yang didukung itu berimbas positif buat masyarakat dan mampu mendatangkan wisatawan perbatasan. Oleh karena itu, kami tidak mau setengah-setengah. Kemenpar siap memberikan yang terbaik untuk mendapatkan hasil maksimal,” ujar Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Adella Raung.
Lebih lanjut Adella Raung menjelaskan dukungan penuh Kemenpar diberikan karena event-event itu bisa memperkuat border tourism atau pariwisata perbatasan.
Apalagi tahun ini Kemenpar gencar menggali potensi di border tourism di seluruh border area yang dimiliki. Mulai dari Kepulauan Riau, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, sampai Papua
“Seperti yang sama-sama kita ketahui, tahun ini target kunjungan wisatawan mancanegara adalah 20 juta orang. Dari jumlah itu, 4 juta diantaranya ditargetkan berasal dari border area atau border tourism," ucap Adella seperti dalam keterangan tertulisnya.
Meski bukan target yang sedikit, namun Adella mengatakan bahwa pihak optimias bisa merealisasikannya. Untuk itu, Kemenpar harus aktif.
Sementar itu, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menegaskan jika sebagian besar event yang didukung Kemenpar di daerah adalah event budaya. Selain memiliki unsur kedekatan, pelaksanaan event budaya adalah karena memiliki nilai jual yang tinggi di mata wisman.
"Kenapa? Karena target yang mau kami kejar adalah border tourism, wisatawan perbatasan. Wisatawan yang memiliki kedekatan secara jarak maupun kebiasaan. Maka dari itu, kami akan terus mencoba agar mereka mau datang kembali dengan event-event yang kami gelar,” katanya.
Lebih lanjut Menpar menambahkan, budaya semakin dilestarikan akan semakin menghasilkan. Inilah kemudian yang menjadi salah satu alasan wisman datang ke Indonesia. Selain tentunya alam yang indah dan Kalimantan memiliki semua itu,” katanya.