KOMPAS.com - Untuk memaksimalkan pontensi yang ada di daerah perbatasan atau border Nusa Tenggara Timur ( NTT), Kementerian Pariwisata (Kemenpar) pada maret 2019 menggelar 2 event besar.
Pertama adalah Konser Musik Perbatasan Atambua (KMPA) yang digelar pada 8-9 Maret 2019. Kedua adalah Konser Musik Malaka (KMM) 2019 yang dihelat pada 28-29 Maret di Lapangan Paroki Kamanasa (Misi), Kota Betun, Kabupaten Malaka, NTT.
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar, Muh. Ricky Fauziyani mengungkapkan, kemeriahan Konser Musik Malaka tidak akan kalah heboh dari Atambua.
Ini karena pada gelaran KMM 2019 Kemenpat menghadirkan bintang tamu Maria Vitoria (Timor Leste) dan Bondan Prakoso (Indonesia).
Dijelaskan Ricky, pemilihan dua musisi tidaklah sembarangan. Contohnya Maria Vitoria. Mengacu pada hasil survei online Kemenpar, musisi asal Timor Leste paling dinanti di cross border atau perbatasan.
Baca juga: Ke Konser Perbatasan Atambua 2019, Jangan Lupa Berburu Tais Belu
“Maria Vitoria sangat populer. Popularitasnya tinggi di Timor Leste. Kami yakin, kehadirannya semakin menaikan arus kunjungan wisatawan border. Maria Vitoria ini memiliki hasil survei online yang tinggi,” terang Ricky lagi.
Popularitas Maria Vitoria tidak lepas dari kualitas dan prestasinya. Maria sukses menjadi juara The Voice Portugal 2018. Skill bernyanyi ia juga membawanya bertahan hingga babak 4 besar Dangdut Academy Asia 2.
“Maria figur luar biasa. Pesona dan karakternya kuat. Kehadiran Maria Vitoria dan Bondan Prakoso akan menjadi formulasi terbaik,” tegas Ricky.
Bagaimana dengan Bondan Prakoso? Bondan menjadi kejutan sekaligus kado terbaik yang diberikan Kemenpar.
Kualitas skill bermusiknya sudah diketahui sejak belia. Nama Bondan sudah melejit di usia 5 tahun dengan lagu ‘Si Lumba-Lumba’ yang nge-hits 1989.
Beranjak remaja, Bondan dikenal sebagai seorang pemain bass. Ia sempat bergabung dalam band Funky Kopral. Namun, Bondan memilih bersolo karier. Ia kemudian menggandeng grup rap Fade 2 Black.
Kolaborasi Bondan feat Fade 2 Black, menghasilkan sejumlah lagu top, seperti Ya Sudahlah, Kita Untuk Selamanya, Keroncong Protol, Rhyme in Peace, Bunga, dan masih banyak lagi.
“Nama Bondan Prakoso juga familiar di Timor Leste. Bondan dan Maria akan membuat Konser Musik Malaka menjadi luar biasa,” kata Ricky lagi.
Baca juga: Berlibur ke NTT, Jangan Lupa ke Atambua!
Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) Timor Leste memang layak diperhitungkan. Berdasarkan keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Selasa (5/3/2019), jumlah kunjungan wisman asal Bumi Lorosai pada 2018 naik 83,55 persen (1,76 juta orang), sedangkan pada 2017 hanya 960.026.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, Timor Leste menjadi pasar potensial untuk menaikan kunjungan wisman. Kehadiran wisatawan Timor Leste menjadi pula angin segar bagi perekonomian.
Selain jumlah kunjungan besar, kemampuan spending wisatawan Bumi Lorosai itu berada di angka 187,71 dollar AS per trip. Adapun rata-rata lama tinggalnya sekitar 5,99 hari.
“Potensi pasar Timor Leste ini sangat besar. Profil seperti ini harus dirawat, meski masih bisa terus dioptimalkan. Untuk itu, formulasi konten terbaik selalu diberikan di sana. Dengan event seperti KMM 2019 ini, arus wisatawan Timor Leste akan terus naik,” tutup Menpar.