KOMPAS.com –Dalam satu kesempatan, Menteri Pariwisata Arief Yahya berbicara soal pariwisata perbatasan atau yang mulai dikenal dengan cross border tourism.
Ia berujar, bahwa langkah itu dipakai tak hanya ditujukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ( wisman), tetapi juga hidupnya roda ekonomi untuk masyarakat sekitar.
Konteks yang sedang dibicarakan Arief adalah mengenai penyelenggaraan Festival Cross Border Aruk yang akan digelar pada 23-24 Februari 2019.
“Dengan adanya event ini, bisa dipastikan banyak pedagang yang ambil bagian untuk mencari keuntungan. Dari kerajinan, kuliner, hingga kebutuhan lain. Wisman datang menonton dan belanja. Artinya, ada perputaran ekonomi secara langsung di sini,” ujarnya dari keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (21/2/2019).
Sengaja, agar acara itu meriah, sederet penyanyi dangdut turut diundang. Salah satunya Sandrina Azzahra—juara satu jebolan ajang pencarian bakat Indonesia Mencari Bakat (IMB) Season 3.
sedikit mengenal Sandrina, ia tak hanya dikenal karena bakat menarinya. Usai mengikuti ajang pencarian bakat, gadis berusia 17 tahun itu kembali menorehkan prestasi lain di bidang tarik suara. Salah satunya lagu Goyang Dua Jari yang sempat merajai aplikasi Tiktok.
Ketenaran lagu dangdut tersebut dirasakan dan diakui sendiri oleh Asisten Departemen (Asdep) Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II, Adella Raung.
Adella mengatakan, lagu Goyang Dua Jari milik Sandrina sangat fenomenal.
“Anak-anak muda yang akrab dengan aplikasi Tik Tok, pasti akrab dengan lagu ini. Begitu juga dengan pecinta musik dangdut,” kata Adella.
Baca juga: Gelar Entikong Cross Border, Kemenpar Undang Cita Citata
Adella yakin, kehadiran Sandrina di Aruk dapat menarik wisatawan perbatasan di sekitar sana.
Tak hanya Sabrina, penyanyi dangdut jebolan Kontes Dangdut Indonesia (KDI) Belinda pun akan hadir memeriahkan festival yang dipusatkan di Lapangan Terminal Pos Lintas Batas Negara (PLBN) tersebut.
Adella berharap dengan hadirnya dua pedangdut tersebut dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi warga sekitar untuk datang ke Festival Cross Border Aruk nanti.
Aruk adalah desa di Kecamatan Sajingan, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Daerah ini merupakan beranda terdepan Indonesia yang berbatasan langsung dengan Malaysia, sehingga menjadi kawasan potensial untuk menarik wisatawan Malaysia dan Brunei Darussalam.
Baca juga: Targetkan Kunjungan Wisman Timor Leste, Kemenpar Gelar Konser Musik Perbatasan
Selain konser musik, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani menjelaskan, dalam acara tersebut juga akan ada beberapa aktivitas lain. Di antaranya, penampilak pentas kesenian khas Kalimantan, bazar Usaha Kecil Menengah (UKM), dan wisata kuliner.
Sementara itu, untuk mempermudah pungunjung sampai ke lokasi, Rizky mengatakan, akan menyiapkan shuttle bus dari pos perbatasan ke lokasi acara yang berjarak sekitar 300 meter.
“Kalau kami amati, pos lintas batas di Aruk tampak semakin cantik dan elegan, dengan adanya bangunan yang megah. Ini bisa menjadi kawasan destinasi wisata terpadu. Ada rest area, pusat kuliner, dan tempat ibadah pun disediakan,” jelasnya.
Mengenai target, Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran Area III Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Sapto Haryono berharap, acara tersebut dapat menarik kunjungan 20 juta wisman.
Angka tersebut termasuk promosi Wonderful Indonesia pada tingkat internasional, khususnya Malaysia.
"Dari 19 pintu masuk wisatawan ke Indonesia, border Aruk bisa menjadi salah satu penyumbang besar masuknya wisman. Sebab, daerah tersebut berbatasan darat dengan Sarawak, Malaysia,” terangnya.