KOMPAS.com – Sejak terjadi letusan gunung berapi maha dahsyat sekitar 74.000 tahun lalu, keajaiban alam muncul di bumi Sumatera Utara, yakni Danau Toba.
Tak hanya menawarkan panorama air biru dan jajaran bukit hijau yang memukau, Danau Toba juga menyimpan nilai geologis, budaya, dan sejarah yang tak ternilai.
Tak heran, pemerintah menyematkan status Destinasi Super Prioritas (DSP) pada Danau Toba, sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkannya sebagai UNESCO Global Geopark untuk kawasan Kaldera Toba.
Namun, untuk benar-benar merasakan detak jantung Toba, Anda perlu menyelami tradisi dan berinteraksi langsung dengan kearifan lokal masyarakat Batak.
Berikut lima rekomendasi destinasi dan momen terbaik jika Anda mengunjungi DSP Danau Toba.
Salah satu pengalaman paling otentik yang tak akan ditemukan di daerah lain adalah menikmati keheningan Danau Toba dengan menaiki perahu tradisional suku Batak Toba, yaitu Solu Bolon, yang berarti “perahu besar.”
Baca juga: Tantangan Ekstrem di Surga Sumatera, 1.000 Pelari Dunia Taklukkan Trail of The Kings Danau Toba
Solu Bolon adalah perahu kayu yang dulunya hanya dimiliki orang-orang besar atau raja. Seiring waktu, solu digunakan sebagai sarana penyeberangan masyarakat, bahkan untuk ritual atau upacara adat tertentu.
Salah satunya adalah tradisi mangebang, yaitu kegiatan “pamer” Solu Bolon. Pada mulanya, masyarakat Danau Toba mewajibkan pemilik Solu Bolon baru untuk memperkenalkannya kepada masyarakat luas sebagai bentuk penghargaan dan kebersamaan.
Kini, Solu Bolon menjadi warisan budaya Batak yang tetap lestari dan menjadi atraksi wisata.
Untuk melestarikan Solu Bolon, pemerintah setempat juga rutin menggelar Festival Solu Bolon, yakni balap perahu tradisional yang diiringi pertunjukan budaya Batak, seperti tarian, musik gondang, dan kuliner khas Samosir.
Pencinta kopi pasti sudah tidak asing dengan kopi arabika khas Tanah Batak. Kawasan dataran tinggi di sekitar Danau Toba, mulai dari Lintong Nihuta (Humbang Hasundutan), Siborong-Borong, hingga Simalungun, merupakan lumbung penghasil kopi Arabika dengan karakter rasa yang unik.
Baca juga: Danau Toba Kembali Raih Status Green Card UNESCO Global Geopark
Salah satu yang paling populer bahkan di pasar internasional adalah kopi Lintong. Cita rasanya yang earthy dan beraroma rempah menjadikannya unik dan diminati.
Selain menjadi oleh-oleh wajib, Anda juga bisa menanam langsung kopi Lintong jika berkunjung ke Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan.
Beberapa koperasi menawarkan paket wisata bertajuk coffee tour yang mengajak wisatawan terlibat langsung dalam proses pembibitan, pemetikan, hingga pengemasan kopi.
Danau Toba juga memiliki banyak destinasi agrowisata lain, salah satunya Taman Eden 100, tempat yang memadukan alam, edukasi, dan perkebunan.
Di sini, Anda dapat mengikuti proses pembibitan hingga pemetikan buah andaliman, yaitu rempah khas Sumatera Utara yang dikenal sebagai "merica Batak".
Baca juga: IAS Dukung F1 Powerboat 2025 di Danau Toba, Etalase Global Wisata Indonesia
Tak hanya andaliman, wisatawan juga bisa memetik buah-buahan tropis seperti jeruk dan raspberry. Semua hasil kebun dijual di Galeri Andaliman, bersama produk khas Toba lain seperti kopi dan keripik.
Taman Eden 100 memiliki sekitar 100 jenis tanaman buah dan kayu-kayuan di lahan seluas 100 hektar.
Selain belajar pertanian, wisatawan bisa menikmati Air Terjun Tongguran yang segar, yang menawarkan kesegaran alam Danau Toba. Dengan berjalan sekitar 500 meter dari posko utama, wisatawan bisa mendapatkan spot foto terbaik untuk dipamerkan di media sosial.
Bagi pencinta tantangan dan atraksi, Danau Toba memiliki kalender acara untuk wisata olahraga air berskala internasional yang sayang dilewatkan.
Setiap tahun, kawasan ini menjadi tuan rumah ajang F1 Powerboat pada Agustus dan Aquabike Jetski World Championship pada November—dua ajang yang menegaskan potensi Toba sebagai pusat water sport tourism dunia.
Baca juga: Aquabike World Championship 2025, dari Citra Danau Toba hingga Berdayakan SDM Lokal
Bagi wisatawan yang ingin merasakan adrenalin atau deburan santai air danau, wisatawan juga bisa menyewa jetski, speed boat, banana boat, kayak, hingga kapal besar untuk berkeliling danau Danau Toba.
Bagi yang ingin melayang seperti Iron Man, tersedia penyewaan flyboard, yaitu perangkat olahraga air yang menyemburkan air bertekanan tinggi hingga membuat penggunanya bisa terbang di atas permukaan danau.
Pebalap menghibur penonton setelah menyelesaikan balap kategori endurance (ketahanan) dalam Aquabike Jetski World Championship 2023 di kawasan Waterfront City Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Jumat (24/11/2023). Setelah puas berpetualang dan menyeruput kopi, saatnya menyegarkan tubuh. Di Tapanuli Utara, terdapat destinasi unik yakni Pemandian Air Panas Alami Sipoholon (Aek Rangat Sipoholon).
Pemandian ini merupakan bukti bahwa Danau Toba dulunya adalah gunung vulkanik. Panas bumi membuat air di kawasan batuan sekitar mengandung belerang dan mengalir keluar membentuk kolam alami.
Selain menjadi wisata dan terapi kulit, pemandian ini sarat nilai budaya. Pada masa lampau, aktivitas berendam di air belerang sering dikaitkan dengan ritual penyembuhan tradisional atau dikenal sebagai Marpangir.
Baca juga: Healing di Danau Toba, Menikmati Indahnya Kaldera dari Dalam Kabin
Kini, masyarakat Islam Mandailing masih melaksanakan tradisi Marpangir menjelang Ramadhan sebagai simbol penyucian diri dan penyegaran spiritual.
Dari dinginnya air danau, hangatnya kopi arabika, hingga panasnya air belerang Sipoholon—Danau Toba adalah surga petualangan yang memadukan keindahan alam kaldera, sejarah mendunia, dan kearifan budaya Batak yang ramah.