Di Tengah Ketidakpastian Global, Kinerja Impresif Ekonomi Jadi Kado Manis HUT Ke-77 Republik Indonesia

Kompas.com - 20/08/2022, 12:55 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto DOK. ekon.go.id Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto

KOMPAS.com - Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, ketahanan ekonomi nasional diuji dengan guncangan pandemi Covid-19 yang mulai merebak di Indonesia sejak 2020.

Pemerintah pun menerapkan berbagai kebijakan dalam merespons permasalahan yang berdampak pada multisektor tersebut.

Salah satunya adalah menerapkan pembatasan mobilitas masyarakat untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid-19.

Hanya saja, kebijakan itu berdampak pada penurunan aktivitas ekonomi masyarakat. Guna mengantisipasi hal ini, pemerintah memberikan respons cepat untuk melakukan pemulihan ekonomi nasional.

Hal tersebut dilakukan dengan menyiapkan berbagai bauran kebijakan stimulus yang didukung dengan sinergi serta kolaborasi berbagai pihak. Tujuannya, untuk memastikan keberlangsungan hidup dan penghidupan (live and livelihood) masyarakat tetap terjaga.

Salah satu kebijakan tersebut adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, KUR merupakan kebijakan bantuan permodalan bagi usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM) dengan pemberian insentif tambahan subsidi bunga sebesar 6 persen.

Pada 2020, pemerintah menetapkan bunga KUR menjadi 0 persen. Selanjutnya, insentif tersebut dilanjutkan dengan bunga 3 persen pada 2021 dan 2022.

Selain itu, pemerintah juga telah meningkatkan plafon KUR pada setiap tahun hingga mencapai Rp 373,17 triliun pada 2022.

“Penyaluran KUR telah dimanfaatkan UMKM dari berbagai kalangan masyarakat, mulai dari wirausahawan baru, ibu rumah tangga, purna pekerja migran, kelompok tani dan nelayan, serta calon pekerja migran,” ujar Airlangga dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (20/8/2022).

Baca juga: Menko Airlangga Minta Rumah Sakit Bantu Akselerasi Pemberian Vaksin Booster ke Masyarakat

Airlangga menjelaskan bahwa total outstanding KUR sendiri sejak 2015 hingga Minggu (31/7/2022) mencapai Rp 530 triliun. Insentif ini telah disalurkan kepada 36,56 juta debitur. Sementara itu, rasio non-performing loan (NPL) KUR masih tercatat berada di kisaran 1,03 persen per Selasa (31/5/2022).

Selain KUR, pemerintah juga menginisiasi program Kartu Prakerja guna meningkatkan keterampilan, produktivitas, daya saing sumber daya manusia (SDM), serta menjadi semi bantuan sosial di tengah pandemi.

Hingga gelombang ke-40 yang dibuka pada awal Agustus 2022, program Kartu Prakerja telah mencatatkan lebih dari 13 juta penerima manfaat di 514 kabupaten atau kota. Adapun pemberian nilai manfaat pada gelombang ini sebesar Rp 3.550.000 per individu.

Penerima manfaat program tersebut didominasi dari daerah pedesaan dan menyasar kepada berbagai lapisan masyarakat, seperti purna-pekerja migran, ibu rumah tangga, serta penyandang disabilitas.

Sebagai salah satu program government to people paling masif di dunia dengan memanfaatkan teknologi digital end-to-end, lanjut Airlangga, program Kartu Prakerja telah menciptakan ekosistem tersendiri.

Program itu melibatkan 1.011 staf pelatihan aktif yang disiapkan oleh 179 lembaga pelatihan.

“Program Kartu Prakerja telah mendapat apresiasi dari berbagai lembaga internasional, seperti Bank Dunia, Asian Development Bank (ADB), United Nations Development Programme (UNDP), The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), dan The United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP),” tuturnya.

Mewujudkan ekonomi berdaulat

Airlangga melanjutkan bahwa selain KUR dan Kartu Prakerja, pemerintah memiliki serangkaian program lain untuk mendorong pemulihan UMKM melalui berbagai dukungan pembiayaan.

Hal tersebut dilakukan untuk mewujudkan cita-cita dan harapan menjadi bangsa yang mandiri dan berdaulat di bidang ekonomi.

Berbagai program dukungan pembiayaan tersebut adalah Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), Subsidi Bunga Non-KUR, dan Penjaminan Kredit Modal Kerja.

Hingga pertengahan 2022, Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) telah menyalurkan bantuan pembiayaan sebesar Rp 455,62 triliun.

“Dari jumlah tersebut, sebesar Rp 64,68 triliun dialokasikan untuk melanjutkan pemberian dukungan bagi UMKM dan korporasi,” kata Airlangga.

Baca juga: Ekonomi RI Tumbuh 5,44 Persen, Menko Airlangga Sebut Berkat Penanganan Covid-19 yang Berbeda

UMKM, lanjut Airlangga, memiliki peran penting bagi perekonomian nasional. Pasalnya, pelaku UMKM yang berjumlah sekitar 60 jutaan berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) hingga 60,51 persen. Bahkan, UMKM juga berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja nasional hingga 96,9 persen.

Dengan fakta tersebut, UMKM menjadi salah satu pondasi dasar perekonomian bangsa yang kokoh. UMKM juga terbukti memiliki daya tahan pada setiap masa krisis.

Meski demikian, Airlangga memandang bahwa pelaku UMKM perlu ditingkatkan kompetensi dan daya saingnya. Oleh karena itu, pemerintah menghadirkan berbagai inisiatif dan kebijakan untuk mendorong UMKM mengadopsi teknologi digital.

Dengan demikian, pelaku UMKM dapat memasarkan produknya melalui media digital atau e-commerce.

“Per Mei 2022, persentase UMKM yang sudah on boarding telah mencapai 63,7 persen dari total target digitalisasi UMKM sebanyak 30 juta. Angka ini telah mencapai 29,8 persen dari total jumlah UMKM,” tuturnya.

Tak hanya memberdayakan UMKM, pemerintah juga menaruh perhatian dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem, terutama bagi masyarakat yang paling terdampak pandemi Covid-19.

Salah satunya dengan menyalurkan program Bantuan Tunai bagi Pedagang Kaki Lima, Warung, dan Nelayan (BT-PKLWN) untuk mendorong daya beli, kelangsungan usaha, dan penghidupan masyarakat pelaku usaha mikro di daerah yang terdampak pandemi.

Pada program yang melibatkan TNI dan Polri tersebut, pemerintah menyalurkan bantuan tunai sebesar Rp 600.000 kepada 2,76 juta penerima. Penerima bantuan terdiri dari 1 juta pedagang kaki lima dan warung serta 1,76 juta nelayan yang tersebar di 25 provinsi dan 212 kota atau kabupaten.

Kebangkitan ekonomi nasional

Airlangga menambahkan bahwa meskipun berbagai indikator perekonomian nasional telah menunjukkan tren pemulihan yang cukup atraktif, pemerintah tetap mewaspadai potensi dan tantangan situasi global sepanjang 2022.

Saat ini, situasi global sedang menghadapi tantangan multidimensi dengan kompleksitas tinggi. Airlangga menyebutnya sebagai the perfect storm atau 5C, yakni Covid-19, conflict, climate change, commodity prices, dan cost of living.

Menurutnya, krisis dan ketidakpastian global tersebut berdampak pada disrupsi rantai pasok global serta menyebabkan krisis pangan, energi, dan keuangan.

“International Monetary Fund (IMF) juga telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dari 3,6 persen menjadi 3,2 persen dan memproyeksikan inflasi yang lebih tinggi pada 2022,” kata Airlangga.

Pemerintah, lanjutnya, memberikan respons cepat terhadap kondisi krisis global tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melanjutkan upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Bauran kebijakan extraordinary yang dilakukan pemerintah membuahkan kinerja impresif. Hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai sebesar 5,01 persen secara year-on-year (yoy) pada kuartal I-2022.

Tren positif tersebut berlanjut pada kuartal II-2022 yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,44 persen. Bahkan, PDB harga konstan pada periode yang sama mencapai Rp 2.924 triliun. Angka ini melampaui capaian PDB harga konstan sebelum pandemi.

Baca juga: Menko Airlangga: Kemungkinan Indonesia Resesi Masih Rendah

“Pertumbuhan ekonomi nasional tergolong luar biasa karena mampu mencapai 5,44 persen. Angka ini lebih baik dari banyak negara lain. Hal tersebut dapat dicapai karena pemerintah dapat menangani Covid-19 dengan jalur yang berbeda dari negara lain,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi yang positif pada kuartal II-2022 didorong oleh capaian tertinggi pada sisi produksi yang berasal dari lapangan usaha transportasi dan perdagangan. Kedua sektor ini mengalami peningkatan sebesar 21,27 persen yoy.

Sementara itu, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada ekspor barang dan jasa. Pertumbuhan sektor ini meningkat hingga 19,74 persen yoy dengan adanya peningkatan harga komoditas serta penguatan kapasitas output.

Capaian tertinggi selanjutnya disusul Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 5,51 persen yoy.

“Hal tersebut mengindikasikan pulihnya optimisme dan daya beli masyarakat pascapandemi,” ujar Airlangga.

Airlangga melanjutkan, peningkatan nilai ekspor juga memberikan kontribusi signifikan pada pertumbuhan ekonomi sekaligus memperlihatkan capaian surplus neraca perdagangan.

Pada kuartal I-2022, neraca perdagangan Indonesia tercatat mengalami surplus sebesar 9,33 miliar dollar Amerika Serikat (AS). Tren positif tersebut berlanjut pada kuartal II-2022 yang menorehkan surplus sebesar 15,55 miliar dollar AS atau meningkat 148,01 persen yoy.

Neraca perdagangan Indonesia, lanjut Airlangga, mengalami surplus selama 27 bulan secara konstan. Bahkan, pada April 2022, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah dengan nilai ekspor mencapai 7,56 miliar dollar AS.

“Terjaganya stabilitas surplus neraca perdagangan, tingginya cadangan devisa, serta rasio utang yang masih berada pada level aman mengindikasikan sektor eksternal Indonesia tumbuh dengan baik dan terkendali,” tuturnya.

Airlangga melanjutkan bahwa leading indicator lain juga turut menunjukkan perbaikan signifikan, seperti tingkat inflasi yang terjaga pada kisaran 4,94 persen per Juli 2022. Jumlah ini relatif lebih rendah ketimbang banyak negara lainnya.

Indeks Keyakinan Konsumen juga tetap berada dalam zona optimis di angka 123,2. Begitu juga dengan Indeks Penjualan Riil (IPR) sebesar 204,9 atau meningkat 8,7 persen yoy.

Selain itu, iklim dunia usaha juga kian menunjukkan optimisme dalam pemulihan. Hal ini ditandai dengan Purchasing Manager’s Index (PMI) yang mengalami ekspansi lebih kuat dengan capaian sebesar 51,3 poin pada Juli 2022.

Capaian positif juga tampak pada penyerapan kredit perbankan yang mengalami pertumbuhan sebesar 10,66 persen secara tahunan pada Juni 2022.

Bahkan, capaian tersebut melampaui capaian kredit sepanjang 2021 yang tumbuh sebesar 5,2 persen. Pertumbuhan kredit diikuti dengan rasio non-performing loan (NPL) yang tetap terjaga di kisaran 3,04 persen secara bruto dan 0,85 persen secara neto.

“Perbaikan penyaluran kredit tersebut ditopang oleh kredit produktif, yaitu kredit modal kerja dan kredit investasi. Sebagian besar dari sektor ekonomi,” kata Airlangga.

Apresiasi internasional

Dengan keberhasilan menangani pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional, ujar Airlangga, pemerintah Indonesia telah mendapatkan apresiasi dari negara-negara lain dan lembaga internasional.

Pemerintah Indonesia mendapatkan pengakuan atas sistem pertanian dan pangan yang tangguh serta swasembada beras melalui penggunaan teknologi inovasi padi dari International Rice Research Institute.

Selanjutnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dalam Champions Group of the Global Crisis Response Group (GCRG) yang ditugaskan secara proaktif untuk merumuskan berbagai kebijakan global dan menavigasi krisis multidimensional, terutama mengatasi krisis pangan, energi, dan keuangan.

Sebagai Presidensi G20 pada 2022, Indonesia juga dihadapkan pada harapan global dalam memimpin dan mengakselerasi pemulihan perekonomian dan keuangan global pasca pandemi. Indonesia diharapkan mampu menghadirkan concrete deliverables sebagai solusi dan aksi nyata untuk harapan hidup yang lebih baik.

Kemudian, Indonesia juga kembali terpilih sebagai Chairman Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) 2023.

Melalui kepemimpinannya, Indonesia diharapkan mampu mengatasi tantangan dan risiko dalam pemulihan serta menciptakan ekonomi kawasan yang lebih kuat, kompetitif, dan berkelanjutan.

“Pencapaian pertumbuhan ekonomi yang signifikan turut didukung oleh kebijakan pemerintah yang bersifat people-first. Pemerintah senantiasa menempatkan diri sebagai masyarakat untuk mempertimbangkan dampak yang akan dirasakan oleh masyarakat akibat dari keputusan-keputusan yang akan dan telah diterapkan,” ujar Airlangga.

Menyongsong momentum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia dan melalui sinergi dan kinerja yang responsif serta kolaborasi seluruh elemen bangsa, lanjut Airlangga, pemerintah berupaya dapat menjaga penghidupan masyarakat serta ketahanan bangsa. Hal tersebut dilakukan melalui percepatan pemulihan perekonomian nasional yang berkelanjutan.

Menurutnya, bangsa Indonesia tergolong tangguh dan memiliki kapasitas untuk menghadapi berbagai tantangan ke depan.

“Dengan keyakinan yang kuat, pemerintah bersama masyarakat akan membawa bangsa Indonesia untuk terus tumbuh lebih baik dalam mengisi kemerdekaan. Hal ini dilakukan demi mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera,” tuturnya.

Terkini Lainnya
Ekonomi Indonesia Dinilai Cukup Kuat Redam Dampak Potensi Konflik Pascaserangan Iran
Ekonomi Indonesia Dinilai Cukup Kuat Redam Dampak Potensi Konflik Pascaserangan Iran
Kemenko Perekonomian
Menko Airlangga Siapkan Langkah Antisipatif Cegah Dampak Perekonomian Akibat Konflik Timur Tengah
Menko Airlangga Siapkan Langkah Antisipatif Cegah Dampak Perekonomian Akibat Konflik Timur Tengah
Kemenko Perekonomian
Temui Pebisnis Singapura, Menko Airlangga Singgung Peluang Investasi Industri Padat Karya
Temui Pebisnis Singapura, Menko Airlangga Singgung Peluang Investasi Industri Padat Karya
Kemenko Perekonomian
Di ISBF 2024, Pemerintah Yakinkan Kalangan Usaha Singapura untuk Berinvestasi di Indonesia
Di ISBF 2024, Pemerintah Yakinkan Kalangan Usaha Singapura untuk Berinvestasi di Indonesia
Kemenko Perekonomian
Indonesia Dorong Implementasi Program Tech Talent dengan Singapura
Indonesia Dorong Implementasi Program Tech Talent dengan Singapura
Kemenko Perekonomian
Pemerintah Tetapkan 14 PSN Baru, Fokus pada Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Sektor Pariwisata, Pendidikan, dan Kesehatan
Pemerintah Tetapkan 14 PSN Baru, Fokus pada Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Sektor Pariwisata, Pendidikan, dan Kesehatan
Kemenko Perekonomian
Indonesia Usulkan 3 Gagasan Penting dalam Penyusunan Rencana Strategis ASEAN 2026-2030
Indonesia Usulkan 3 Gagasan Penting dalam Penyusunan Rencana Strategis ASEAN 2026-2030
Kemenko Perekonomian
Tinjau
Tinjau "Pilot Project" Makan Siang Gratis di Tangerang, Airlangga: Kami Ingin Lihat SOP-nya
Kemenko Perekonomian
Menko Airlangga Targetkan Keanggotaan Penuh Indonesia di OECD, Negara Anggota Berikan Dukungan
Menko Airlangga Targetkan Keanggotaan Penuh Indonesia di OECD, Negara Anggota Berikan Dukungan
Kemenko Perekonomian
Pemerintah Dorong Produktivitas PSR, dari Replanting hingga Beasiswa untuk SDM Unggul
Pemerintah Dorong Produktivitas PSR, dari Replanting hingga Beasiswa untuk SDM Unggul
Kemenko Perekonomian
Berikan Manfaat untuk Jutaan Orang, Program Prakerja Resmi Lanjut pada 2024
Berikan Manfaat untuk Jutaan Orang, Program Prakerja Resmi Lanjut pada 2024
Kemenko Perekonomian
Di APRC Ministerial Meeting Ke-37, Indonesia Tekankan Pentingnya Teknologi dan Inovasi untuk Penyelamatan Pangan
Di APRC Ministerial Meeting Ke-37, Indonesia Tekankan Pentingnya Teknologi dan Inovasi untuk Penyelamatan Pangan
Kemenko Perekonomian
Dewan OECD Buka Diskusi Aksesi dengan Indonesia
Dewan OECD Buka Diskusi Aksesi dengan Indonesia
Kemenko Perekonomian
Maksimalkan 3 Mesin Ekonomi, Menko Airlangga Dorong Efisiensi Biaya Logistik Nasional dan Peningkatan Produktivitas
Maksimalkan 3 Mesin Ekonomi, Menko Airlangga Dorong Efisiensi Biaya Logistik Nasional dan Peningkatan Produktivitas
Kemenko Perekonomian
Menko Airlangga Sebut Bonus Demografi dan SDM Unggul Jadi Aset Capai Indonesia Emas 2045
Menko Airlangga Sebut Bonus Demografi dan SDM Unggul Jadi Aset Capai Indonesia Emas 2045
Kemenko Perekonomian
Bagikan artikel ini melalui
Oke