KOMPAS.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menerima kunjungan Wakil Menteri (Wamen) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, di Rumah Dinas Mendagri, Jakarta, Rabu (3/12/2025).
Pertemuan tersebut membahas penguatan peran perempuan dalam ketahanan pangan, termasuk peluang pengembangan Kebun Pangan Perempuan.
Dalam paparannya, Wamen PPPA Veronica Tan menjelaskan berbagai inisiatif Kementerian PPPA untuk meningkatkan kontribusi perempuan dalam pemenuhan pangan keluarga maupun program prioritas pemerintah.
“Kita ingin perempuan-perempuan ini ikut ambil bagian dalam program prioritas Presiden sebenarnya,” ujarnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Kamis (4/12/2025).
Veronica juga memaparkan rencana pengembangan Kebun Pangan Perempuan yang dapat menjadi sumber ekonomi lokal.
Ia menyebut model kebun komunitas tersebut tidak hanya berfungsi sebagai penghasil pangan, tetapi juga menjadi bagian dari ekosistem pemberdayaan yang menyasar keluarga hingga penyintas kekerasan.
“Tujuan dari ketahanan kebun pangan ini adalah agar dapat menjadi sumber ekonomi baru bagi daerah,” jelas Veronica.
Menanggapi hal tersebut, Mendagri Tito menekankan pentingnya kolaborasi antarinstansi untuk memastikan ketersediaan pangan lokal yang lebih merata.
Ia menyoroti fluktuasi harga kebutuhan dapur, seperti cabai, bawang merah, dan bawang putih yang kerap memicu inflasi di daerah. Padahal, komoditas seperti cabai dan bawang merah dapat diproduksi di berbagai wilayah Indonesia.
“Kita negara tropis, bisa menanam sepanjang tahun. Sinar matahari cukup, air cukup. Kalau tanah tidak cukup, kita bisa menanam di polybag,” ungkap Tito.
Baca juga: Investasi Baru di Pesisir Purworejo, Kembangkan Kebun Kelapa dan Kawasan Wisata
Oleh karena itu, keberadaan Kebun Pangan Perempuan diharapkan dapat membantu meningkatkan ketersediaan bahan pangan yang sering menjadi pemicu inflasi.
Tito menilai peran perempuan sangat strategis dalam menjaga ketahanan pangan, terutama melalui pengelolaan lahan pekarangan dan kebun komunitas.
“Saya melihat ini sebagai salah satu solusi,” ucapnya.