Mendagri Bicara Kaitan Prestasi Olahraga Indonesia dan Visi Jadi Negara Maju

Kompas.com - 03/12/2025, 16:13 WIB
Fikriyyah Luthfiatuzzahra,
Dwinh

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menekankan pentingnya prestasi olahraga Indonesia di kancah internasional.

Hal tersebut disampaikan Tito dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tentang Sinergi Pengelolaan dan Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Olahraga Pusat dan Daerah, di Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Selasa (2/12/2025).

Mengutip arahan Presiden RI Prabowo Subianto, Tito mengingatkan bahwa ukuran negara maju tidak semata ditentukan oleh pertumbuhan ekonomi, tetapi juga kemampuan meraih prestasi di ajang olahraga dunia.

Karena itu, Tito menyayangkan masih minimnya alokasi anggaran daerah untuk urusan kepemudaan dan olahraga.

Dari total Anggaran Pendapatan Belanja dan Daerah (APBD) 2025 yang mencapai Rp 1.399 triliun, anggaran untuk sektor pemuda dan olahraga di 552 daerah hanya sekitar Rp 13 triliun atau 0,93 persen.

Baca juga: Mendagri Tegaskan Kepala Daerah Perlu Pahami Manfaat Pengembangan Geopark

Pada tingkat provinsi, anggaran gabungan tercatat Rp 4,86 triliun. Sementara itu, kabupaten dan kota masing-masing mengalokasikan sekitar Rp 6 triliun dan Rp 2,1 triliun.

Tito mencontohkan ketimpangan anggaran yang cukup besar antardaerah. Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta mengalokasikan sekitar Rp 1,2 triliun karena memiliki kapasitas APBD yang besar.

Namun, banyak daerah lain hanya memberikan anggaran belasan hingga puluhan miliar rupiah, bahkan ada yang kurang dari Rp 1 miliar.

“DKI yang tertinggi yang menganggarkan untuk bidang pemuda dan olahraga ini. Bukan hanya olahraga saja ya, termasuk pemuda juga, termasuk kegiatan-kegiatan kepramukaan dan lain-lain,” ujar Tito dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Rabu (3/12/2025).

Ketimpangan anggaran di tingkat kabupaten/kota

Ketimpangan juga terjadi di tingkat kabupaten dan kota. Kabupaten Kutai Timur menjadi salah satu daerah dengan anggaran kepemudaan dan olahraga terbesar, yakni sekitar Rp 286 miliar. Sebaliknya, sejumlah daerah hanya menganggarkan puluhan juta rupiah.

Baca juga: Mendagri Minta Pemda Gandeng Kadin untuk Perkuat Ekosistem Usaha di Daerah

“Ada yang cuma 150 juta, ada yang cuma 60 juta rupiah saja, ada, jadi kalau punya lapangan enggak akan terurus pasti,” jelas Tito.

Selain sektor olahraga, Tito turut menyoroti anggaran untuk pengembangan koperasi dan UMKM yang dinilai masih sangat terbatas.

Dari total APBD nasional, alokasi untuk sektor tersebut hanya sekitar Rp 5,19 triliun atau kurang dari 1 persen.

Kondisi tersebut membuat banyak daerah sulit menggerakkan UMKM apabila hanya mengandalkan dukungan anggaran daerah.

Menghadapi tantangan tersebut, Tito mendorong pemerintah daerah (pemda) memanfaatkan nota kesepahaman yang baru ditandatangani sebagai payung hukum untuk membuka kerja sama pengelolaan fasilitas olahraga secara profesional.

Menurutnya, model kerja sama tersebut tidak hanya meringankan beban APBD, tetapi juga menghidupkan sarana olahraga agar lebih produktif dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Baca juga: Mendagri Paparkan Skema Penyaluran Beras Bulog bagi Daerah Terdampak Bencana

“Stadion ini hidup dan menghilangkan beban APBD bahkan bisa menambah pendapatan asli daerah (PAD). Tetapi juga tanggung jawab moral untuk menyehatkan masyarakat, [serta] mengejar prestasi olahraga,” tegas Tito.

Ia menambahkan bahwa ekosistem olahraga yang kompetitif dari tingkat desa hingga provinsi sangat penting untuk membangun fondasi pembinaan atlet nasional.

Tito juga menekankan bahwa perkembangan olahraga berhubungan erat dengan dinamika sosial dan ekonomi masyarakat.

Ketika fasilitas olahraga hidup dan dimanfaatkan secara optimal, tempat tersebut dapat berkembang menjadi ruang hiburan sekaligus pusat ekonomi yang menggerakkan UMKM.

“Termasuk untuk kulineran, musik, seni dan tadi ada yang penting lagi yaitu sentra ekonomi dengan menghidupkan UMKM yang ada,” pungkas Tito.

Terkini Lainnya
Mendagri Tito Kukuhkan Pengurus ADPSI dan ASDEPSI Periode 2025–2030

Mendagri Tito Kukuhkan Pengurus ADPSI dan ASDEPSI Periode 2025–2030

Kemendagri
Tri Tito Lantik Anggieta Bestari Tabo sebagai Ketua TP-PKK dan Tim Pembina Posyandu Papua Pegunungan

Tri Tito Lantik Anggieta Bestari Tabo sebagai Ketua TP-PKK dan Tim Pembina Posyandu Papua Pegunungan

Kemendagri
Mendagri Tito Minta TP-PKK Papua Pegunungan Maksimalkan Program hingga ke Level Keluarga

Mendagri Tito Minta TP-PKK Papua Pegunungan Maksimalkan Program hingga ke Level Keluarga

Kemendagri
Mendagri Tito dan Wamen PPPA Veronica Bahas Keterlibatan Perempuan dalam Ketahanan Pangan

Mendagri Tito dan Wamen PPPA Veronica Bahas Keterlibatan Perempuan dalam Ketahanan Pangan

Kemendagri
Mendagri Ajak Pemda Bantu Daerah Terdampak Bencana

Mendagri Ajak Pemda Bantu Daerah Terdampak Bencana

Kemendagri
Mendagri Bicara Kaitan Prestasi Olahraga Indonesia dan Visi Jadi Negara Maju

Mendagri Bicara Kaitan Prestasi Olahraga Indonesia dan Visi Jadi Negara Maju

Kemendagri
Mendagri Tegaskan Kepala Daerah Perlu Pahami Manfaat Pengembangan Geopark

Mendagri Tegaskan Kepala Daerah Perlu Pahami Manfaat Pengembangan Geopark

Kemendagri
Mendagri Tito Minta Pemda Kelola Sarpras Olahraga secara Profesional

Mendagri Tito Minta Pemda Kelola Sarpras Olahraga secara Profesional

Kemendagri
Bangun Iklim Kompetitif, Kemendagri Gelar Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah 2025

Bangun Iklim Kompetitif, Kemendagri Gelar Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah 2025

Kemendagri
Mendagri Minta Pemda Gandeng Kadin untuk Perkuat Ekosistem Usaha di Daerah

Mendagri Minta Pemda Gandeng Kadin untuk Perkuat Ekosistem Usaha di Daerah

Kemendagri
Mendagri Paparkan Skema Penyaluran Beras Bulog bagi Daerah Terdampak Bencana

Mendagri Paparkan Skema Penyaluran Beras Bulog bagi Daerah Terdampak Bencana

Kemendagri
Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi dan Nataru 2026, Mendagri Minta Pemda Perkuat Sinergi

Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi dan Nataru 2026, Mendagri Minta Pemda Perkuat Sinergi

Kemendagri
Turun ke Lhokseumawe, Mendagri Cek Infrastruktur Vital dan Salurkan Bantuan

Turun ke Lhokseumawe, Mendagri Cek Infrastruktur Vital dan Salurkan Bantuan

Kemendagri
Tinjau Bencana Banjir di Aceh, Mendagri Beri Atensi pada Infrastruktur Publik yang Rusak

Tinjau Bencana Banjir di Aceh, Mendagri Beri Atensi pada Infrastruktur Publik yang Rusak

Kemendagri
Mendagri Instruksikan Pemda Segera Data Jembatan Rusak Menuju Sekolah

Mendagri Instruksikan Pemda Segera Data Jembatan Rusak Menuju Sekolah

Kemendagri
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com