Kinerja Pariwisata Indonesia 2024 Positif, Sumbang Devisa 12,63 Miliar Dollar AS hingga Raih 67 Penghargaan

Kompas.com - 27/12/2024, 14:59 WIB
I Jalaludin S,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana memaparkan sejumlah pencapaian positif sektor pariwisata pada 2024.

Sejumlah indikator kinerja sektor pariwisata menunjukkan pertumbuhan positif sepanjang 2024. 

Beberapa indikator itu di antaranya kontribusi produk domestik bruto (PDB) pariwisata pada paruh pertama 2024 sebesar 4,01 persen. Angka ini melebihi kontribusi pada 2023 sebesar 3,9 persen. 

Perolehan devisa sektor pariwisata hingga triwulan ketiga 2024 mencapai 12,63 miliar dollar Amerika Serikat (AS). 

“Sementara itu, jumlah tenaga kerja pariwisata dari semester 1 sebanyak 24,5 juta orang," ungkapnya.

Dia mengatakan itu dalam "Jumpa Pers Akhir Tahun 2024" di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Jumat (20/12/2024).

Baca juga: Kemenpar Targetkan 1,3 Juta Wisman Saat Nataru 2024/2025

Sepanjang 2024, pariwisata Indonesia juga menorehkan kebanggaan dengan meraih 67 penghargaan dari 32 organisasi pariwisata dunia. 

Kegiatan Jumpa Pers Akhir Tahun 2024 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Jumat (20/12/2024).DOK. Humas Kemenpar Kegiatan Jumpa Pers Akhir Tahun 2024 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Jumat (20/12/2024).

Tidak hanya itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga meraih tujuh penghargaan yang diberikan sejumlah kementerian atau lembaga. 

Sementara itu, untuk kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan, hingga Oktober 2024, jumlah wisman mencapai 11,6 juta kunjungan dan diyakini terus bertambah hingga Desember 2024. 

"Jumlah kunjungan wisman ini bahkan mendekati realisasi tahun 2023 sebesar 11,7 juta kunjungan," kata Widiyanti dalam siaran pers.  

Untuk wisatawan nusantara (wisnus), jumlah pergerakan pada Januari hingga Oktober 2024 mencapai 839,4 juta perjalanan dan diyakini akan bertumbuh hingga akhir tahun. 

Jumlah itu juga sudah mendekati realisasi pergerakan wisnus pada 2023 sebesar 839,7 juta perjalanan. 

Baca juga: Kemenpar Targetkan Devisa dari Pariwisata Bisa Capai Rp 399 Triliun Pada 2025

Widiyanti optimistis pencapaian 2024 akan melampaui realisasi tahun 2023. Pada 2024, peringkat Travel and Tourism Development Index (TTDI) Indonesia pun berhasil naik 10 angka menjadi peringkat 22 dari 32. 

Realisasi investasi

Kegiatan Jumpa Pers Akhir Tahun 2024 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Jumat (20/12/2024).DOK. Humas Kemenpar Kegiatan Jumpa Pers Akhir Tahun 2024 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Jumat (20/12/2024).

Pada kesempatan itu, Widiyanti menjelaskan realisasi investasi yang diraih sektor parekraf, khususnya untuk periode Januari hingga September 2024. 

Realisasi itu sebesar 2,4 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 35,43 triliun yang terdiri dari penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri. 

Dia mengatakan, PMA didominasi dari negara Singapura diikuti Australia, India, Jepang, dan Prancis. 

“Sektor usaha yang paling diminati mencakup hotel bintang, restoran, apartemen hotel, bar, dan area permainan," paparnya.  

Baca juga: Kemenpar Targetkan 1,08 Miliar Pergerakan Wisatawan Nusantara 2025

Pada 2025, Kemenparekraf yang berubah menjadi Kementerian Pariwisata ( Kemenpar) diamanatkan untuk mencapai beberapa target utama, yakni kunjungan wisman sebanyak 14,6-16 juta kunjungan, wisnus sebanyak 1,08 miliar pergerakan, kontribusi pariwisata ke PDB sebesar 4,6 persen, devisa pariwisata sebesar 19-22,1 miliar dollar AS, dan jumlah tenaga kerja pariwisata sebanyak 25,8 juta orang. 

Widiyanti mengatakan, pencapaian-pencapaian itu menjadi motivasi bagi Kemenpar untuk terus memberikan pelayanan terbaik. 

“Pada 2025, dipahami sebagai momentum penting untuk membangun fondasi quality tourism, sebuah pendekatan yang berfokus pada nilai-nilai keberlanjutan dan nilai tambah," ujarnya. 

Lebih dari itu, pariwisata juga diharapkan memberikan kontribusi nyata terhadap misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Salah satu misi itu adalah menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, pemerataan pembangunan, serta pelestarian alam dan budaya. 

“Arahan presiden, yakni menciptakan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru dengan prinsip program pembangunan yang mengarah pada pembangunan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan," katanya.

Baca juga: Kemenpar Mau Berantas Pungli di Tempat Wisata agar Wisatawan Nyaman

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa serta seluruh pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemenpar. 

Terkini Lainnya
Jelajahi Petualangan Raga dan Rasa di Balik Kemegahan Borobudur

Jelajahi Petualangan Raga dan Rasa di Balik Kemegahan Borobudur

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Dari Ekowisata hingga Spa Rempah Lokal: Perjalanan Menyenangkan di Likupang

Dari Ekowisata hingga Spa Rempah Lokal: Perjalanan Menyenangkan di Likupang

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Destinasi “Healing” di Mandalika, Perpaduan Kearifan Lokal dan Keindahan Alam

Destinasi “Healing” di Mandalika, Perpaduan Kearifan Lokal dan Keindahan Alam

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Menpar Imbau Pengelola Destinasi Wisata Patuhi Aturan Perizinan

Menpar Imbau Pengelola Destinasi Wisata Patuhi Aturan Perizinan

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kinerja Pariwisata Indonesia 2024 Positif, Sumbang Devisa 12,63 Miliar Dollar AS hingga Raih 67 Penghargaan

Kinerja Pariwisata Indonesia 2024 Positif, Sumbang Devisa 12,63 Miliar Dollar AS hingga Raih 67 Penghargaan

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Cocok untuk Libur Akhir Tahun, Pantai Kelingking Jadi Pantai Terbaik di Asia pada 2024 

Cocok untuk Libur Akhir Tahun, Pantai Kelingking Jadi Pantai Terbaik di Asia pada 2024 

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Libur Akhir Tahun di Borobudur, Ini Cara Beli Tiketnya

Libur Akhir Tahun di Borobudur, Ini Cara Beli Tiketnya

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bali Dipilih sebagai Tempat Favorit Wisatawan, Cocok Jadi Tempat Libur Akhir Tahun

Bali Dipilih sebagai Tempat Favorit Wisatawan, Cocok Jadi Tempat Libur Akhir Tahun

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bingung Cari Destinasi Wisata Akhir Tahun? Coba Kunjungi Pantai Pasir Timbul Mansuar di Raja Ampat

Bingung Cari Destinasi Wisata Akhir Tahun? Coba Kunjungi Pantai Pasir Timbul Mansuar di Raja Ampat

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bali Destinasi Honeymoon Terbaik 2024, Tempat Tepat Pasutri Habiskan Libur Akhir Tahun

Bali Destinasi Honeymoon Terbaik 2024, Tempat Tepat Pasutri Habiskan Libur Akhir Tahun

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Nikmati Liburan Akhir Tahun di Berbagai Destinasi Wisata Gratis Kota Paris Van Java

Nikmati Liburan Akhir Tahun di Berbagai Destinasi Wisata Gratis Kota Paris Van Java

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Masuk Daftar Kota Terbaik Dikunjungi 2024, Jakarta Punya Destinasi Menarik untuk Libur Akhir Tahun

Masuk Daftar Kota Terbaik Dikunjungi 2024, Jakarta Punya Destinasi Menarik untuk Libur Akhir Tahun

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Sumba Jadi Destinasi Terbaik Dikunjungi 2024, Tempat Tepat untuk Libur Akhir Tahun 

Sumba Jadi Destinasi Terbaik Dikunjungi 2024, Tempat Tepat untuk Libur Akhir Tahun 

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Dorong Wisatawan Liburan #DiIndonesiaAja, Kemenparekraf Gandeng Tasya Kamila Luncurkan TVC “Libur Telah Tiba”

Dorong Wisatawan Liburan #DiIndonesiaAja, Kemenparekraf Gandeng Tasya Kamila Luncurkan TVC “Libur Telah Tiba”

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Libur Sekolah Telah Tiba, Ini Sederet Inspirasi Road Trip Seru ke Jawa Tengah

Libur Sekolah Telah Tiba, Ini Sederet Inspirasi Road Trip Seru ke Jawa Tengah

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com