Melalui Festival Pulau Penyengat 2020, Tanjungpinang Tegaskan Bebas Corona

Kompas.com - 18/02/2020, 16:30 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gelaran Festival Pulau Penyengat 2020 di Tanjungpinang Kepulauan Riau ( Kepri), Kamis (19/3/2020) hingga Sabtu (21/3/2020) akan dimeriahkan kontestan dari Singapura dan Malaysia.

Kedua negara tersebut akan mengirim delegasi budaya dalam jumlah besar. Rencananya, Singapura akan menghadirkan 14 penari dan sejumlah kru sanggar.

Sementara itu, Malayasia akan mengirim 83 delegasi dengan rincian 49 persennya atau 39 orang sebagai penampil. Sisanya adalah keluarga dan kolega yang datang untuk berlibur.

Baca juga: Festival Pulau Penyengat 2020 Angkat Kebesaran Engku Putri Raja Hamidah

Melihat fakta itu, Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar mengatakan, keikutsertaan kontestan mancanegara menegaskan Tanjungpinang Kepri bebas virus corona.

“Kehadiran Singapura dan Malaysia jadi momen luar biasa. Kalau ditarik ke situasi sekarang, mereka jadi penegas Tanjungpinang Kepri, bahkan Indonesia, bebas Virus Corona,” kata Buralimar dalam keterangan tertulis, Minggu (16/2/2020).

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Tanjungpinang Surjadi pun menyatakan kegembiraannya atas keikutsertaan Singapura dan Malaysia.

“Dukungan mereka luar biasa dan harus diapresiasi karena kami harus menjaga pergerakan wisatawan mancanegara (wisman) tetap kompetitif. Wabah virus corona yang melanda dunia tentu jadi sesuatu yang tidak mudah,” kata Surjadi.

Baca juga: Sempat Dikarantina, Tujuh Warga di Tanjungpinang Negatif Virus Corona

Lebih lanjut, Singapura akan mengirim Sanggar Sriwana untuk tampil dua kali, yaitu pada hari pertama dengan menampilkan Dendang Anak Penyengat dan pada penutupan festival.

Sebelumnya pada festival tahun 2019, Singapura juga mengirimkan perwakilannya untuk menampilkan lima tarian.

Beberapa tarian yang ditampilkan diklaim berumur tua, seperti Tari Selendang Mayang dan Tarian Istana. Ada juga Tarian Selamat Datang, rasa baru dari Tari Zapin varian Gadis Melayu, dan Tari Nadi.

Sementara itu, pihak Malaysia akan mengirim Sanggar Majelis Kebudayaan Daerah Johor Bahru. Mereka akan menampilkan seni dan budaya khas Negeri Jiran, pada Jumat (20/3/2020) malam.

Baca juga: Satu Keluarga Diduga Suspect Virus Corona di Tanjungpinang, Kondisinya Sehat

Meski begitu, penampilan seni dan budaya kedua negara harus tetap sesuai tema Festival Pulau Penyengat ke-5, yaitu Warisan Kebesaran Engku Putri Raja Hamidah.

Kehadiran Sangar Sriwana dan Sanggar Majelis Kebudayaan Daerah Johor Bahru akan membuat pergerakan wisatawan semakin bagus.

Pernyataan itu disampaikan Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelengggara Kegiatan (Event) Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Rizki Handayani.

“Kami yakin Kepri bisa menjaga performanya tahun ini. Meski dihadapkan dengan wabah virus corona, festival tersebut tetap merupakan momentum terbaik,” kata dia.

Kontribusi penting Singapura dan Malaysia

Singapura dan Malaysia memang menjadi pasar penting bagi industri pariwisata Tanjungpinang dan Kepri.

Mengacu data Badan Pusat Statistik, pada 2019 pergerakan wisatawan Singapura ke Kepri mencapai 1,31 juta. Angka tersebut memiliki porsi 48,52 persen dari total wisman di Kepri.

Sementara itu, Malaysia berada di peringkat dua dengan jumlah kunjungan sebanyak 302.837 orang atau berarti 10,57 persen dari jumlah total.

“Bergabungnya Singapura dan Malaysia menjadi nilai plus bagi Festival Pulau Penyengat 2020. Pamor dan kualitas event ini akan tetap terjaga,” kata Rizki.

Baca juga: Antisipasi Virus Corona, Plt Gubernur Kepri Cek Pelabuhan SBP Tanjungpinang

Surjadi pun optimis pergerakan wisman akan positif karena penyelenggaraan Festival Pulau Penyengat 2020 tetap meriah dengan konten menarik. Terlebih, pesertanya lintas negara.

Beberapa acara pada Festival Pulau Penyengat 2020 antara lain Lomba Baca Gurindam XII, napak tilas, jong, pentas seni, dan pameran.

Terkini Lainnya
Jelajahi Petualangan Raga dan Rasa di Balik Kemegahan Borobudur

Jelajahi Petualangan Raga dan Rasa di Balik Kemegahan Borobudur

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Dari Ekowisata hingga Spa Rempah Lokal: Perjalanan Menyenangkan di Likupang

Dari Ekowisata hingga Spa Rempah Lokal: Perjalanan Menyenangkan di Likupang

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Destinasi “Healing” di Mandalika, Perpaduan Kearifan Lokal dan Keindahan Alam

Destinasi “Healing” di Mandalika, Perpaduan Kearifan Lokal dan Keindahan Alam

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Menpar Imbau Pengelola Destinasi Wisata Patuhi Aturan Perizinan

Menpar Imbau Pengelola Destinasi Wisata Patuhi Aturan Perizinan

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kinerja Pariwisata Indonesia 2024 Positif, Sumbang Devisa 12,63 Miliar Dollar AS hingga Raih 67 Penghargaan

Kinerja Pariwisata Indonesia 2024 Positif, Sumbang Devisa 12,63 Miliar Dollar AS hingga Raih 67 Penghargaan

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Cocok untuk Libur Akhir Tahun, Pantai Kelingking Jadi Pantai Terbaik di Asia pada 2024 

Cocok untuk Libur Akhir Tahun, Pantai Kelingking Jadi Pantai Terbaik di Asia pada 2024 

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Libur Akhir Tahun di Borobudur, Ini Cara Beli Tiketnya

Libur Akhir Tahun di Borobudur, Ini Cara Beli Tiketnya

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bali Dipilih sebagai Tempat Favorit Wisatawan, Cocok Jadi Tempat Libur Akhir Tahun

Bali Dipilih sebagai Tempat Favorit Wisatawan, Cocok Jadi Tempat Libur Akhir Tahun

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bingung Cari Destinasi Wisata Akhir Tahun? Coba Kunjungi Pantai Pasir Timbul Mansuar di Raja Ampat

Bingung Cari Destinasi Wisata Akhir Tahun? Coba Kunjungi Pantai Pasir Timbul Mansuar di Raja Ampat

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bali Destinasi Honeymoon Terbaik 2024, Tempat Tepat Pasutri Habiskan Libur Akhir Tahun

Bali Destinasi Honeymoon Terbaik 2024, Tempat Tepat Pasutri Habiskan Libur Akhir Tahun

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Nikmati Liburan Akhir Tahun di Berbagai Destinasi Wisata Gratis Kota Paris Van Java

Nikmati Liburan Akhir Tahun di Berbagai Destinasi Wisata Gratis Kota Paris Van Java

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Masuk Daftar Kota Terbaik Dikunjungi 2024, Jakarta Punya Destinasi Menarik untuk Libur Akhir Tahun

Masuk Daftar Kota Terbaik Dikunjungi 2024, Jakarta Punya Destinasi Menarik untuk Libur Akhir Tahun

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Sumba Jadi Destinasi Terbaik Dikunjungi 2024, Tempat Tepat untuk Libur Akhir Tahun 

Sumba Jadi Destinasi Terbaik Dikunjungi 2024, Tempat Tepat untuk Libur Akhir Tahun 

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Dorong Wisatawan Liburan #DiIndonesiaAja, Kemenparekraf Gandeng Tasya Kamila Luncurkan TVC “Libur Telah Tiba”

Dorong Wisatawan Liburan #DiIndonesiaAja, Kemenparekraf Gandeng Tasya Kamila Luncurkan TVC “Libur Telah Tiba”

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Libur Sekolah Telah Tiba, Ini Sederet Inspirasi Road Trip Seru ke Jawa Tengah

Libur Sekolah Telah Tiba, Ini Sederet Inspirasi Road Trip Seru ke Jawa Tengah

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com