Malaysia Jadi Sasaran Empuk Pariwisata Indonesia

Kompas.com - 08/09/2019, 18:15 WIB
Hotria Mariana,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

Tim Kementerian Pariwisata memperkenalkan pariwisata Indonesia di acara eksibisi MATTA Fair Kuala Lumpur 2019 di Hall 1, Putra World Trade Center (PWTC), 6-8 September 2019.Dok. Kemenpar Tim Kementerian Pariwisata memperkenalkan pariwisata Indonesia di acara eksibisi MATTA Fair Kuala Lumpur 2019 di Hall 1, Putra World Trade Center (PWTC), 6-8 September 2019.

 

KOMPAS.com – Malaysia menjadi pasar utama pariwisata Indonesia dengan target 3,4 juta wisatawan mancanegara ( wisman).

Pada 2018, jumlah turis asal negeri Jiran mendominasi dengan 2,5 juta pengunjung. Jumlah pengunjung asal Malaysia mengalahkan Tiongkok yang berjumlah 2,1 juta wisatawan.

Baca juga: Setelah Matta Fair, Pariwisata Banyuwangi Dipromosikan di Bandara KLIA

Tingginya jumlah pengunjung karena dukungan konektivitas dari kota-kota besar Malaysia ke Jakarta, Bali, Medan, Bandung, Surabaya, dan Lombok.

Terbaru, Belitung pun melebarkan pintu masuk dari Malaysia. Adapun maskapai AirAsia akan membuka rute internasional baru untuk menghubungkan Belitung-Malaysia.

Kementerian Pariwisata ( Kemenpar) terus menjaga eksistensi pariwisata Indonesia di Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).

Baca juga: Tari Gandrung Banyuwangi Sukses Getarkan MATTA Fair 2019

Untuk itu, ASEAN mengikuti kembali eksibisi MATTA Fair Kuala Lumpur 2019 di Hall 1, Putra World Trade Center (PWTC), dari 6 hingga 8 September 2019.

Lewat keterangan resminya, Minggu (8/9/2019), Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani mengungkapkan, pameran tersebut menjadi ajang promosi Wonderful Indonesia.

Hal senada pun diungkapkan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Menurut dia, MATTA Fair 2019 merupakan ajang potensial untuk promosi program pariwisata.

Arief berharap, lewat pameran tersebut, Indonesia dapat memenuhi target kunjungan wisman Malaysia.  

Baca juga: 3.332 Wisman Malaysia Ketagihan Festival Wonderful Indonesia di Aruk

“Kami fokus pada branding, advertising, dan selling. Pasalnya ajang ini merupakan pameran business to customer yang memungkinkan para pelaku industri di Indonesia memperluas jejaring pasar mereka,” ungkapnya.

Bahkan untuk memudahkan menjaring target, imbuh dia, paket-paket wisata Indonesia sudah disiapkan.

Dengan begitu, local agent partner di Malaysia tinggal menawarkannya kepada pengunjung.

Indonesia di Matta Fair 2019

Untuk tahun ini, Wonderful Indonesia menempati paviliun seluas 180 meter persegi atau sebanyak 20 booth.

Tema yang diusung adalah Kapal Phinisi dengan tampilan utama arsitektur rumah adat Batak dan arsitektur Borobudur.

Booth Wonderful Indonesia juga mengangkat sejumlah destinasi super prioritas. Ada Danau Toba, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo,” ujar Kiki, sapaan akrab Rizki Handayani.

Baca juga: Wisata Kepulauan Seribu, Akhir Pekan Serba Pantai yang Dekat dari Jakarta

Kemenpar memboyong 31 industri pariwisata Indonesia ke MATTA Fair yang terdiri dari travel agent atau travel organizer (TA/TO), hotel, dan atraksi wisata yang mewakili 11 provinsi di Indonesia.

Adapun kesebelas provinsi tersebut yakni Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Kalimantan Selatan.

Beberapa Dinas Pariwisata Daerah yang berasal dari Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, Kabupaten Sleman, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, Bangka Belitung, Sulawesi Selatan, Wonosobo, dan Sumatera Barat turut datang.

Tak lupa kehadiran Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) dan Badan Promosi Pariwisata NTB.

Baca juga: Dekat Kalimantan, Belitung Siap Jadi Kuda Hitam Calon Ibu Kota Negara

“Semua telah siap dengan membawa paket-paket wisata serta promosi untuk ditawarkan kepada para buyers atau customers melalui kerjasama dengan TA/TO lokal Malaysia,” paparnya.

Selain itu, booth Indonesia juga diramaikan dengan gimmick, gift redemption, games, quiz, photobooth green screen.

Ada juga Coffee dan Mixology & Refreshment Corner yang menyuguhkan kelezatan kopi, minuman tradisional, dan camilan khas Indonesia.

“Dengan potensi pasar yang sangat besar, sangat wajar rasanya jika Wonderful Indonesia all out di pasar Malaysia. Kita akan upayakan kunjungan wisman Malaysia ke Indonesia terus meningkat,” ujar Arif.

 

 

Terkini Lainnya
Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata, Menparekraf/Kabaparekraf Luncurkan Program Karisma Event Nusantara 2024
Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata, Menparekraf/Kabaparekraf Luncurkan Program Karisma Event Nusantara 2024
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0 di Desa Wisata
Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0 di Desa Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Optimalkan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Gelar Festival Sadar Wisata
Optimalkan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Gelar Festival Sadar Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
5 Bukit Cantik di Mandalika, Bisa Lihat Pantai sampai Sirkuit MotoGP
5 Bukit Cantik di Mandalika, Bisa Lihat Pantai sampai Sirkuit MotoGP
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
4 Destinasi Memukau di Sekitar Mandalika, Ada Gili Nanggu hingga Desa Sade
4 Destinasi Memukau di Sekitar Mandalika, Ada Gili Nanggu hingga Desa Sade
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kerak Telor hingga Putu Mayang, Jajanan Betawi Jadi Hidangan Penutup KTT Ke-43 ASEAN
Kerak Telor hingga Putu Mayang, Jajanan Betawi Jadi Hidangan Penutup KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Menparekraf Rekomendasikan Belitung sebagai Post-Event Trip Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Menparekraf Rekomendasikan Belitung sebagai Post-Event Trip Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Targetkan Kerja Sama Inklusif dengan ASEAN, InJourney dan HIN Paparkan Potensi KEK Sanur di AIPF 2023
Targetkan Kerja Sama Inklusif dengan ASEAN, InJourney dan HIN Paparkan Potensi KEK Sanur di AIPF 2023
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Lewat “Kita Mulai Sekarang”, Kemenparekraf Fokus Kembangkan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan
Lewat “Kita Mulai Sekarang”, Kemenparekraf Fokus Kembangkan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Paviliun Indonesia di ITB Berlin Berpotensi Datangkan Rp 5,3 Triliun,  Begini Respons Menparekraf
Paviliun Indonesia di ITB Berlin Berpotensi Datangkan Rp 5,3 Triliun, Begini Respons Menparekraf
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Targetkan 7,4 Juta Wisman, Sandiaga Promosikan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas Indonesia di Berlin
Targetkan 7,4 Juta Wisman, Sandiaga Promosikan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas Indonesia di Berlin
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kemenparekraf Buka PMB Poltekpar untuk 3.805 Mahasiswa, Sandiaga: Semua Lulusan Terserap Industri
Kemenparekraf Buka PMB Poltekpar untuk 3.805 Mahasiswa, Sandiaga: Semua Lulusan Terserap Industri
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bagikan artikel ini melalui
Oke