KOMPAS.com - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengaku terkesan dengan hampir rampungnya fasilitas east connecting taxiway di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta).
Menurutnya, dengan adanya fasilitas ini akan memberikan dampak positif yang luas, terutama kenyaman para wisatawan.
“Bandara Soetta terus menaikkan kapasitasnya, tapi tidak meninggalkan warna estetikanya. Semakin indah,” ucap dia sesuai keterangan resmi yang Kompas.com terima, Kamis (29/8/2019).
Sebagai informasi, Presiden Direktur Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menyebut pengerjaan east connecting taxiway sudah mencapai 98 persen.
Baca juga: Pentingnya Membangun Ekosistem Pariwisata Digital di Era Industri 4.0
Adapun fasilitas baru ini memiliki 2 lajur, masing-masing memiliki lebar 25 meter. Lalu lebar bahu mencapai 2 x 75 meter.
Menilik manfaatnya, aktivitas pesawat saat take off dan landing menjadi lebih cepat karena fasilitas anyar ini menghubungkan antara runway satu dan dua.
"Total panjangnya 2 kilometer(km), bisa menampung pesawat berukuran besar dan berbadan lebar," ujarnya.
Awalludin menambahkan, pergerakan pesawat pun menjadi semakin efektif dengan runway 3. Kolaborasi east connecting taxiway dengan runway 3 membuat Bandara Soetta bisa melayani lebih banyak pergerakan pesawat.
Baca juga: Tingkatkan Wisman Australia, Indonesia Gandeng Sekolah-sekolah di Sydney
“Dalam waktu dekat sudah bisa dioperasikan. Fasilitas ini akan memberi dampak positif bagi mobilitas pesawat. Apalagi sebelumnya sudah ada west connecting taxiway, jadi pesawat memiliki dua opsi saat melakukan connecting taxiway” papar Awaluddin.
Pengembangan east connecting taxiway, imbuh dia, membuat bandara semakin indah karena desainnya berkonsep Cakrawala.
"Posisinya di atas jalan raya, membuat siapapun dapat melihat pesawat melintas,” jelas Awaludiin.
Saat ini, Bandara Soetta menjadi yang tersibuk di Indonesia, disebutkan pergerakan wisatawan mencapai 60 sampai 70 juta orang per tahun.
Ke depan, bandara ini akan menaikan kapasitasnya dengan membangun Terminal 4 dan Kawasan Cargo Village.
“Kalau kapasitasnya naik, tentu bagus bagi pariwisata dan ujungnya pertumbuhan ekonomi signifikan,” tutup Awaluddin.