KOMPAS.com - Ingin menikmati pertunjukan konser jazz bertaraf internasional dengan suasana yang berbeda? Jika iya, maka Jazz Gunung Bromo 2019 bisa jadi jawabannya.
Pasalnya event yang akan digelar pada 26-27 Juli 2019 berlangsung diketinggian 2000 mdpl. Oleh karena itu, selain menikmati alunan musik jazz pengunjung pun akan merasakan udara dingin berlatarkan pegunungan dan berdinding cemara serasa seperti berada di Eropa.
Penggagas event ini, Sigit Pramono mengatakan pelaksanaan Jazz Gunung Bromo tersebut juga bertujuan mengajak masyarakat untuk kembali datang ke Bromo.
“Banyak alasan untuk datang ke Bromo. Pertama menikmati musik jazz. Kedua melihat sunrise. Jika datang ke Jazz Gunung Bromo, maka akan mendapatkan bonus bisa menyaksikan keindahan Bromo di pagi hari," kata Sigit Pramono di Probolinggo seperti dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/7/2019).
Baca juga: Pasca-erupsi, Ini Imbauan untuk Wisatawan Gunung Bromo
Tidak hanya itu, para penonton akan ditemani gemerlap bintang ketika malam tiba. Ini tentu akan menjadi pengalaman yang tidak akan di temui di manapun.
"Bayangkan atmosfer yang tercipta dari pagelaran ini. Kapan lagi bisa nonton pagelaran Jazz bertaraf internasional di ketinggian dengan deretan artis-artis ternama. Asik, seru itu sudah pasti," kata Kepala Bidang Pemasaran Area I Jawa Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Wawan Gunawan, Selasa (23/7/2019).
Adapun barisan musisi yang akan tampil di acara tersebut yakni, Idang Rasjidi feat Mus Mujiono, Tompi, Sierra Soetedjo, Candra Darusman Project, Gugun Blues Shelter, hingga Yuri Mahatma Quartet.
Ada juga Ring of Fire Project Djaduk Ferianto bersama Didi Kempot, Debu, Voyager (Perancis), Titan (Belanda), Nita Aartsen Kwartet featuring Rene Calvin, Antonio Marcos, serta Pablo Calzado.
Baca juga: Yadnya Kasada Promosikan Pariwisata Gunung Bromo
Menurut Wawan, pagelaran yang sudah dipersiapkan selama hampir enam bulan ini, memang dihadirkan untuk semakin mengangkat pariwisata di Gunung Bromo.
Sementara itu, Bupati Probolinggo Tantriana Sari sangat yakin jika Jazz Gunung Bromo 2019 akan kembali memanjakan wisatawan yang datang.
Pasalnya, secara konsep, Jazz Gunung Bromo 2019 sudah tidak diragukan. Terlebih lagi, konser musik ini merupakan menjadi salah satu pelopor pagelaran musik di alam terbuka di Indonesia.
Di tempat terpisah, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Adella Raung mengajak wisatawan untuk tak ragu datang menikmati konser tersebut. Ia pun menjanjikan para wisatawan untuk tidak perlu takut terkait amenitas.
Ini karena ada banyak penginapan yang mudah dijangkau di Bromo dan aksesnya pun mudah. Wisatawan yang berasal dari Surabaya, Malang dan sekitarnya tinggal lewat jalan tol dan keluar di pintu gerbang Probolinggo Barat.
"Semarang- Bromo lewat jalan tol, kini hanya sekitar 5 jam. Penginapan tinggal pilih mau yang mana. Jadi enggak perlu ragu ajak teman dan keluarga," kata Adella.
Sementara itu, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, Jazz Gunung Bromo merupakan penguatan atraksi wisata yang baik.
Apalagi Gunung Bromo merupakan salah satu wilayah yang ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Baca juga: 5 Fakta Upacara Yadnya Kasada di Gunung Bromo yang Mungkin Belum Kamu Tahu
Dengan event ini, tidak hanya keunikan alam yang diusung sebagai motor pariwisata, namun alunan musik Jazz juga akan mampu tingkatkan pariwisata kawasan tersebut.
"Terselenggaranya Jazz Gunung Bromo terbukti menjadi motor pengembangan Kawasan Bromo. Kalau mau menikmati musik jazz di tempat yang asik ya Jazz Gunung Bromo 2019 adalah jawabannya," kata Menteri asal Banyuwangi itu.