Ke Palangkaraya, Yuk Kunjungi Wisata Alam Taman Nasional Sebangau

Kompas.com - 26/06/2019, 09:49 WIB
Mico Desrianto,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Pulau Kalimantan dikenal memiliki banyak destinasi wisata alam yang menjadi tempat hidup beragam jenis flora dan fauna langka. Salah satunya Taman Nasional Sebangau.

Secara administratif, destinasi wisata ini terletak di  Palangkaraya, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng)

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalteng, Guntur Talajan mengatakan, Taman Nasional Sebangau memiliki luas sekitar 568.700 hektar (ha). Di sini ada dari ratusan jenis flora dan juga fauna.

“Di Palangkaraya, wisatawan bisa menjumpai danau dengan air yang berwarna hitam. Lokasinya dikelilingi rasau atau tanaman sejenis pandan yang biasa tumbuh tegak di tepian sungai atau danau di kawasan rawa gambut,” ujarnya di Palangkaraya Senin (24/6/2019).

Baca jugaMengenal Tugu Soekarno, Obyek Wisata yang Dikunjungi Jokowi di Palangkaraya

Selain itu, kata dia, di atas hitamnya warna danau sebangau, wisatawan juga dapat melakukan beragam aktivitas menarik seperti menelusuri danau atau memancing dengan perahu.

"Danau ini dihuni berbagai jenis ikan, antara lain kerandang, toman, dan gabus," papar Guntur.

Lalu destinasi wisata ini turut pula memiliki beragam spot foto yang instagramable lewat suasana alamnya yang masih terjaga keasriannya.

Bahkan jika beruntung, wisatawan akan melihat monyet ekor panjang atau bekantang bergelantungan di pepohonan.

Festival Budaya Isen Mulang

Perlu diketahui, Kota Palangkaraya kini tengah serius mengembangkan sektor pariwisatanya.

Terbukti, baru-baru ini Ibu kota Kalteng ini sukses menggelar Festival Budaya Isen Mulang 2019 yang rampung digelar pada (17-22) Juni lalu.

Dalam bahasa lokal, Isen Mulang berarti tidak pernah mundur. Ini merupakan moto Palangka Raya yang menggambarkan keberanian masyarakat setempat,

Event pariwisata yang menyajikan keanekaragaman budaya masyarakat Suku Dayak tersebut ternyata berhasil menarik minat wisatawan. 

Baca jugaIsen Mulang, Semangat Hidup Suku Dayak

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalteng mencatat total ada 127.000 wisatawan dengan 41 orang wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke event tersebut.

Jumlah itu jauh lebih banyak dibanding tahun festival serupa di tahun 2018 yang hanya tembus di angka 20.000 pengunjung, dengan 30 orang diantaranya murupakan wisatawan asing.

“Suksesnya Festival Budaya Isen Mulang 2019  tak lepas dari salah satu kearifan lokal masyarakat Dayak Kalteng, yaitu ritual budaya minta tidak hujan saat acara berlangsung,” ungkap Guntur Talajan.

Sukses kenalkan Kelimantan Tengah

Dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Selasa (26/6/2019), Ketua Pelaksana Calendar of Event Kemeterian Pariwisata (Kemenpar) Esthy Reko Astuty mengatakan, Festival Isen Mulang 2019 sangat efektif memperkenalkan Kalimantan Tengah secara utuh.

Ini karena, berbagai kegiatan yang digelar bukan hanya mengangkat soal seni budaya, tetapi juga potensi alam dan potensi pariwisata daerah setempat.

“Hampir semua kekayaan Kalimantan Tengah ditampilkan. Ini jelas menambah wawasan para pengunjung atau wisatawan luar daerah terkait Provinsi Kalteng,” katanya.

Sementara itu, Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Adella Raung menambahkan, konten yang dihadirkan pada Festival Isen Mulang kemarin memang lengkap.

Baca jugaBase dan Raga, Kerajinan Tangan Khas Masyarakat Dayak Bidayuh

"Terutama ragam budaya suku Dayak. Keunikan yang tersaji jelas memiliki daya tarik bagi wisatawan, ” jelasnya. 

Melihat fakta itu, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya berharap dapat menjadi momentum yang pas untuk membangkitkan industri pariwisata di Kalteng. 

“Pariwisata Kalteng harus bangkit dan berkibar seperti daerah lain," ujar Menpar.

Terkini Lainnya
Jelajahi Petualangan Raga dan Rasa di Balik Kemegahan Borobudur

Jelajahi Petualangan Raga dan Rasa di Balik Kemegahan Borobudur

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Dari Ekowisata hingga Spa Rempah Lokal: Perjalanan Menyenangkan di Likupang

Dari Ekowisata hingga Spa Rempah Lokal: Perjalanan Menyenangkan di Likupang

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Destinasi “Healing” di Mandalika, Perpaduan Kearifan Lokal dan Keindahan Alam

Destinasi “Healing” di Mandalika, Perpaduan Kearifan Lokal dan Keindahan Alam

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Menpar Imbau Pengelola Destinasi Wisata Patuhi Aturan Perizinan

Menpar Imbau Pengelola Destinasi Wisata Patuhi Aturan Perizinan

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kinerja Pariwisata Indonesia 2024 Positif, Sumbang Devisa 12,63 Miliar Dollar AS hingga Raih 67 Penghargaan

Kinerja Pariwisata Indonesia 2024 Positif, Sumbang Devisa 12,63 Miliar Dollar AS hingga Raih 67 Penghargaan

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Cocok untuk Libur Akhir Tahun, Pantai Kelingking Jadi Pantai Terbaik di Asia pada 2024 

Cocok untuk Libur Akhir Tahun, Pantai Kelingking Jadi Pantai Terbaik di Asia pada 2024 

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Libur Akhir Tahun di Borobudur, Ini Cara Beli Tiketnya

Libur Akhir Tahun di Borobudur, Ini Cara Beli Tiketnya

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bali Dipilih sebagai Tempat Favorit Wisatawan, Cocok Jadi Tempat Libur Akhir Tahun

Bali Dipilih sebagai Tempat Favorit Wisatawan, Cocok Jadi Tempat Libur Akhir Tahun

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bingung Cari Destinasi Wisata Akhir Tahun? Coba Kunjungi Pantai Pasir Timbul Mansuar di Raja Ampat

Bingung Cari Destinasi Wisata Akhir Tahun? Coba Kunjungi Pantai Pasir Timbul Mansuar di Raja Ampat

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bali Destinasi Honeymoon Terbaik 2024, Tempat Tepat Pasutri Habiskan Libur Akhir Tahun

Bali Destinasi Honeymoon Terbaik 2024, Tempat Tepat Pasutri Habiskan Libur Akhir Tahun

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Nikmati Liburan Akhir Tahun di Berbagai Destinasi Wisata Gratis Kota Paris Van Java

Nikmati Liburan Akhir Tahun di Berbagai Destinasi Wisata Gratis Kota Paris Van Java

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Masuk Daftar Kota Terbaik Dikunjungi 2024, Jakarta Punya Destinasi Menarik untuk Libur Akhir Tahun

Masuk Daftar Kota Terbaik Dikunjungi 2024, Jakarta Punya Destinasi Menarik untuk Libur Akhir Tahun

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Sumba Jadi Destinasi Terbaik Dikunjungi 2024, Tempat Tepat untuk Libur Akhir Tahun 

Sumba Jadi Destinasi Terbaik Dikunjungi 2024, Tempat Tepat untuk Libur Akhir Tahun 

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Dorong Wisatawan Liburan #DiIndonesiaAja, Kemenparekraf Gandeng Tasya Kamila Luncurkan TVC “Libur Telah Tiba”

Dorong Wisatawan Liburan #DiIndonesiaAja, Kemenparekraf Gandeng Tasya Kamila Luncurkan TVC “Libur Telah Tiba”

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Libur Sekolah Telah Tiba, Ini Sederet Inspirasi Road Trip Seru ke Jawa Tengah

Libur Sekolah Telah Tiba, Ini Sederet Inspirasi Road Trip Seru ke Jawa Tengah

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com