Mahasiswa Bisa Jadi Agen untuk Perkuat Pariwisata Indonesia

Kompas.com - 19/05/2019, 10:24 WIB
Mikhael Gewati

Editor


KOMPAS.com
- Kementerian Pariwisata ( Kemenpar) menyadari peran penting mahasiswa sebagai agen perubahan dalam memperkuat sektor pariwisata Indonesia. 

Hal ini dikemukan Kassubid Pengembangan sumber daya manusia (SDM)  pada Asisten Deputi Pengembangan SDM Pariwisata dan Hubungan Antarlembaga Kemenpar, Alfin Merancia.

Ia mengatakan itu saat Pelatihan SDM Kepariwisataan “Goes To Campus” di Universitas Nusa Cendana (Undana), Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis (16/5/2019), 

Menurutnya, saat ini dunia sudah didominasi penggunaan teknologi digital dan mahasiswa sebagai generasi milenial memiliki kedekatan dengan digital.

"Mahasiswa adalah agen perubahan. Agen yang bisa mengembangkan dan membawa pariwisata menjadi lebih baik di masa depan. Mahasiswa juga adalah generasi milenial yang senantiasa mengikuti perkembangan zaman," ujarnya.

Lebih lanjut, Aflin menjelaskan, Menteri Pariwisata (Menpar) dalam berbagai kesempatan kerap menyampaikan jika mahasiswa yang merupakan bagian dari pentahelix.  Sering disebut juga sebagai penentu kesuksesan pariwisata.

Pelatihan SDM Kepariwisataan Goes To Campus di Universitas Nusa Cendana Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis (16/5/2019).Dok. Humas Kementerian Pariwisata Pelatihan SDM Kepariwisataan Goes To Campus di Universitas Nusa Cendana Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis (16/5/2019).
"Rumusnya Academician, Business, Community, Government, Media (ABCGM). Mahasiswa masuk dalam bagian Academician. Lima unsur itu harus kompak, saling support untuk membangun iklim pariwisata yang kondusif," kata Alfin, seperti dalam keterangan tertulisnya.

Adapun terkait kegiatan pelatihan SDM Kepariwisataan, Alfin menjelaskan jika pihaknya sudah beberapa kali datang ke Undana, Kupang. 

"Kami sudah menyambangi banyak kampus, baik di Sumatera, Jawa, maupun Kalimantan. Kami mengajak para mahasiswa untuk sadar jika pariwisata adalah masa depan bangsa. Mahasiswa harus memegang peran penting dalam sektor ini. Hal itu bisa dimulai dari sekarang," katanya.

Sementara itu, Menpar Arief Yahya di tempat berbeda mengatakan, peran mahasiswa sangat dibutuhkan dunia pariwasta. Ini karena mahasiswa adalah generasi milenial yang menjadi masa depan pariwisata Indonesia

“Untuk itu, kami beri pehamanan kepada mahasiswa tentang sektor pariwisata ke depan. Jika pariwisata akan menjadi penyumbang devisa terbesar buat negara. Kita membutuhkan SDM-SDM handal dari kalangan akademisi,” paparnya.

Sebagai informasi, selain 300 mahasiswa, hadir pula dalam pelatihan tersebut Kepala Dinas Pariwisata dan Industri Ekraf NTT, Wayan Darmawan, Ketua Prodi Administrasi Bisnis FISIP UNC Khalid K. Moenardy, Ketua ASITA NTT Abednego Frans, dan Widyaiswara Kemenpar Heri Hermawan.

Terkini Lainnya
Jelajahi Petualangan Raga dan Rasa di Balik Kemegahan Borobudur

Jelajahi Petualangan Raga dan Rasa di Balik Kemegahan Borobudur

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Dari Ekowisata hingga Spa Rempah Lokal: Perjalanan Menyenangkan di Likupang

Dari Ekowisata hingga Spa Rempah Lokal: Perjalanan Menyenangkan di Likupang

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Destinasi “Healing” di Mandalika, Perpaduan Kearifan Lokal dan Keindahan Alam

Destinasi “Healing” di Mandalika, Perpaduan Kearifan Lokal dan Keindahan Alam

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Menpar Imbau Pengelola Destinasi Wisata Patuhi Aturan Perizinan

Menpar Imbau Pengelola Destinasi Wisata Patuhi Aturan Perizinan

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kinerja Pariwisata Indonesia 2024 Positif, Sumbang Devisa 12,63 Miliar Dollar AS hingga Raih 67 Penghargaan

Kinerja Pariwisata Indonesia 2024 Positif, Sumbang Devisa 12,63 Miliar Dollar AS hingga Raih 67 Penghargaan

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Cocok untuk Libur Akhir Tahun, Pantai Kelingking Jadi Pantai Terbaik di Asia pada 2024 

Cocok untuk Libur Akhir Tahun, Pantai Kelingking Jadi Pantai Terbaik di Asia pada 2024 

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Libur Akhir Tahun di Borobudur, Ini Cara Beli Tiketnya

Libur Akhir Tahun di Borobudur, Ini Cara Beli Tiketnya

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bali Dipilih sebagai Tempat Favorit Wisatawan, Cocok Jadi Tempat Libur Akhir Tahun

Bali Dipilih sebagai Tempat Favorit Wisatawan, Cocok Jadi Tempat Libur Akhir Tahun

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bingung Cari Destinasi Wisata Akhir Tahun? Coba Kunjungi Pantai Pasir Timbul Mansuar di Raja Ampat

Bingung Cari Destinasi Wisata Akhir Tahun? Coba Kunjungi Pantai Pasir Timbul Mansuar di Raja Ampat

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bali Destinasi Honeymoon Terbaik 2024, Tempat Tepat Pasutri Habiskan Libur Akhir Tahun

Bali Destinasi Honeymoon Terbaik 2024, Tempat Tepat Pasutri Habiskan Libur Akhir Tahun

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Nikmati Liburan Akhir Tahun di Berbagai Destinasi Wisata Gratis Kota Paris Van Java

Nikmati Liburan Akhir Tahun di Berbagai Destinasi Wisata Gratis Kota Paris Van Java

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Masuk Daftar Kota Terbaik Dikunjungi 2024, Jakarta Punya Destinasi Menarik untuk Libur Akhir Tahun

Masuk Daftar Kota Terbaik Dikunjungi 2024, Jakarta Punya Destinasi Menarik untuk Libur Akhir Tahun

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Sumba Jadi Destinasi Terbaik Dikunjungi 2024, Tempat Tepat untuk Libur Akhir Tahun 

Sumba Jadi Destinasi Terbaik Dikunjungi 2024, Tempat Tepat untuk Libur Akhir Tahun 

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Dorong Wisatawan Liburan #DiIndonesiaAja, Kemenparekraf Gandeng Tasya Kamila Luncurkan TVC “Libur Telah Tiba”

Dorong Wisatawan Liburan #DiIndonesiaAja, Kemenparekraf Gandeng Tasya Kamila Luncurkan TVC “Libur Telah Tiba”

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Libur Sekolah Telah Tiba, Ini Sederet Inspirasi Road Trip Seru ke Jawa Tengah

Libur Sekolah Telah Tiba, Ini Sederet Inspirasi Road Trip Seru ke Jawa Tengah

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com