Pariwisata Jadi Sektor Prioritas, Bondowoso akan Maksimalkan Ijen

Kompas.com - 29/03/2019, 10:22 WIB
Mikhael Gewati

Editor

Kawah Gunung Ijen diambil pada Mei 2016.Kompas.com/Ira Rachmawati Kawah Gunung Ijen diambil pada Mei 2016.

KOMPAS.com – Kabupaten Bondowoso akan memaksimalkan kawasan Gunung Ijen untuk mengangkat sektor pariwisata dengan menggelar berbagai atraksi. Hal ini terjadi lantaran pemerintah daerah setempat sudah menjadikan pariwisata sebagai prioritas.

Rencana itu disampaikan langsung Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kabupaten Bondowoso Harry Patriantono, dalam Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Produk Ekowisata Kabupaten Bondowoso yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata ( Kemenpar) di Palm Hotel Bondowoso, Jawa Timur, Kamis (28/3/2019).

"Akan ada atraksi Ijen trail running yang diikuti berbagai peserta dari mancanegara. Ijen Bike Park, funbike, cross country, hingga downhill. Tak hanya itu, Bondowoso juga dipercaya Enduro Asia untuk menyelenggarakan Enduro Asia, juga Jazz de Ijen," ujar Harry dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima. 

Tak hanya event, untuk kawasan Ijen, Herry menjelaskan bahwa Pemda Bondowoso sudah  bekerja sama dengan daerah lain lewat berbagai MoU. Pengembangan pun akan dikonsentrasikan di kawasan Ijen-Raung.

"Alhamdulillah dalam 2 tahun belakangan kami mendapatkan dukungan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kemenpar,” paparnya.

Lebih jauh Herry memaparkan bahwa pihaknya pun berpikir bagaimana wisatawan datang ke Bondowoso tidak hanya menghabiskan uangnya. Tetapi juga mereka bisa merasa nyaman dan mendapatkan kesan baik.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bondowoso Harry Patriantono, dalam Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Produk Ekowisata Kabupaten Bondowoso di Palm Hotel Bondowoso, Jawa Timur, Kamis (28/3/2019).Dok. Humas Kementerian Pariwisata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bondowoso Harry Patriantono, dalam Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Produk Ekowisata Kabupaten Bondowoso di Palm Hotel Bondowoso, Jawa Timur, Kamis (28/3/2019).
Untuk itu, sebagai komitmen, Harry mengantakan pemda Bondowoso akan memperbaiki struktur Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bidang pariwisata dan anggarannya.

"Saat ini struktur OPD kami masih grade C, tetapi akan terus ditingkatkan agar menjadi grade A," ucapnya. 

Harry menambahkan, keseriusan Pemerinah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso berujung pada semakin meningkatnya kunjungan wisatawan ke daerah ini. Baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.

Keseriusan Pemkab, kata Harry, juga diperlihatkan dengan meluncurnya Calendar of Event 2019 Bondowoso. Jadi lewat kalender ini Pemkab Bondowoso mengenalkan seluruh potensi wisata yang ada.

"Namun tidak semua bisa diakomodir, jadi hanya sekitar 40 event yang akan kita angkat untuk tahun ini,” paparnya

Potensi kopi

Lebih lanjut Harry menjelaskan, jika Pemda Bondowoso sebenarnya telah memanfaatkan kawasan Ijen sejak lama. Tepatnya, sejak 3 tahun lalu dengan memperkenalkan wilayahnya sebagi Republik Kopi mengangkat potensi kopi yang ada di sana, salah satunya adalah kopi Java Arabica

“Ini karena produksi kopi dari Bondowoso adalah salah satu yang terbaik di dunia. Kopi Jva Arabica kami angkat lewat Festival Kopi Nusantara. Hal ini kemudian menjadi salah satu barometer pengembangan kopi. Apalagi kopi di Ijen dikelola petani, hingga PTPN,” paparnya.

Di kesempatan yang sama, Ketua Tim Percepatan Pengembangan Ekowisata Kementerian Pariwisata (Kemenpar) David Makes memuji Bondowoso yang sejak lama memperkenalkan diri sebagai Republik Kopi.

“Bondowoso sudah menetapkan diri sebagai Republik Kopi. Itu bagus, karena ada visi. Karena 4 tahun lalu, orang tidak tahu kopi Bondowoso. Tapi kenyataan sudah mendunia. Itu adalah visi. Itu harus diperkuat,” harapnya.

David Makes berharap, pariwisata Bondowoso memiliki tagline sendiri. Tagline yang tidak boleh sama dengan daerah lain.

Ia mengimbau pula Bondowoso harus mengelola dengan baik atraksi wisata yang direncanakan akan dikembangkan sehingga tidak tumpang tindih dengan daerah lain. 

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bondowoso Harry Patriantono (tengah) bersama narasumber lain dalam Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Produk Ekowisata Kabupaten Bondowoso, diilangsungkan Palm Hotel Bondowoso, Jawa Timur, Kamis (28/3/2019).Dok. Humas Kementerian Pariwisata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bondowoso Harry Patriantono (tengah) bersama narasumber lain dalam Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Produk Ekowisata Kabupaten Bondowoso, diilangsungkan Palm Hotel Bondowoso, Jawa Timur, Kamis (28/3/2019).
Dengan demikian bisa melahirkan sinergitas dengan tetangga wilayah administratif Bondowoso, salah satunya Banyuwangi.

Sementara itu, perwakilan Bapeda Bondowoso, Sigit Dwiwahyu Banendro yang juga hadir dalam FGD menambahkan, salah satu permasalahan di daerahnya adalah akses. Terlebih Kabupaten Bondowoso tidak memiliki jalan nasional.

"Adanya jalan provinsi. Kami sedang mengusulkan dan sedang menunggu jawaban. Susah buat berharap orang akan lewat Bondowoso kalau tidak ada jalan nasional,” paparnya.

Padahal, kata dia, Bondowoso memiliki keunggulan. Salah satunya memiliki sejumlah daerah dengan ketinggian di atas 1000 Mdpl. Hal inilah yang harusnya dimanfaatkan.

Adapun terkait pelaksanaan FGD, Kadispar Bondowoso Harry Patriantono berharap FGD yang digelar Kemenpar bisa ditindaklanjuti. Caranya dengan terus berkoordinasi dan konsolidasi dengan Asita, komunitas ekowisata, juga stakeholder lainnya.

“Buat Bondowoso, FGD yang adakan Kemenpar ini adalah peluang yang bagus. Sebab, target kami sangat muluk. Menjadikan pariwisata Bondowoso menuju dunia,” tuturnya.

Sementara itu, di tempat terpisah Menteri Pariwisata Arief Yahya berharap, Bondowoso tidak ragu untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai unggulan. Ini karena banyak daerah yang sukses setelah menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan.

"Namun hal itu bisa terwujud bisa didukung oleh komitmen dari kepala daerah. Karena arah kebijakan berada di tangan kepala daerah. Tapi yakinlah potensi Bondowoso sangat luar biasa,” paparnya.

Terkini Lainnya
Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata, Menparekraf/Kabaparekraf Luncurkan Program Karisma Event Nusantara 2024
Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata, Menparekraf/Kabaparekraf Luncurkan Program Karisma Event Nusantara 2024
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0 di Desa Wisata
Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0 di Desa Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Optimalkan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Gelar Festival Sadar Wisata
Optimalkan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Kemenparekraf Gelar Festival Sadar Wisata
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
5 Bukit Cantik di Mandalika, Bisa Lihat Pantai sampai Sirkuit MotoGP
5 Bukit Cantik di Mandalika, Bisa Lihat Pantai sampai Sirkuit MotoGP
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Kaya Rempah, 7 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Mandalika
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
4 Destinasi Memukau di Sekitar Mandalika, Ada Gili Nanggu hingga Desa Sade
4 Destinasi Memukau di Sekitar Mandalika, Ada Gili Nanggu hingga Desa Sade
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kerak Telor hingga Putu Mayang, Jajanan Betawi Jadi Hidangan Penutup KTT Ke-43 ASEAN
Kerak Telor hingga Putu Mayang, Jajanan Betawi Jadi Hidangan Penutup KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kemenparekraf Suguhkan 3 Kopi Arabika Asal Indonesia untuk Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Menparekraf Rekomendasikan Belitung sebagai Post-Event Trip Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Menparekraf Rekomendasikan Belitung sebagai Post-Event Trip Delegasi KTT Ke-43 ASEAN
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Targetkan Kerja Sama Inklusif dengan ASEAN, InJourney dan HIN Paparkan Potensi KEK Sanur di AIPF 2023
Targetkan Kerja Sama Inklusif dengan ASEAN, InJourney dan HIN Paparkan Potensi KEK Sanur di AIPF 2023
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Lewat “Kita Mulai Sekarang”, Kemenparekraf Fokus Kembangkan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan
Lewat “Kita Mulai Sekarang”, Kemenparekraf Fokus Kembangkan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Paviliun Indonesia di ITB Berlin Berpotensi Datangkan Rp 5,3 Triliun,  Begini Respons Menparekraf
Paviliun Indonesia di ITB Berlin Berpotensi Datangkan Rp 5,3 Triliun, Begini Respons Menparekraf
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Targetkan 7,4 Juta Wisman, Sandiaga Promosikan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas Indonesia di Berlin
Targetkan 7,4 Juta Wisman, Sandiaga Promosikan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas Indonesia di Berlin
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kemenparekraf Buka PMB Poltekpar untuk 3.805 Mahasiswa, Sandiaga: Semua Lulusan Terserap Industri
Kemenparekraf Buka PMB Poltekpar untuk 3.805 Mahasiswa, Sandiaga: Semua Lulusan Terserap Industri
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Bagikan artikel ini melalui
Oke