KOMPAS.com - Pelaksanaan Bali Spirit Festival akan memasuki tahun ke-12 pada 2019. Acara yang berlangsung konsisten setiap tahun ini menjelma menjadi event yoga terbesar di Indonesia dan di dunia.
Dampaknya pun sangat positif buat pariwisata Indonesia dan Bali. Ini karena banyak wisatawan mancanegara dari 5 benua selalu memenuhi acara tersebut. Tahun ini, Bali Spirit Festival dilangsungkan 24 - 31 Maret 2019, di Yayasan Bali Purnati Center, Ubud.
Posisi Bali Spirit Festival sebagai 5 besar festival yoga dunia, disampaikan South China Morning Post. Dalam salah satu artikelnya, South China Morning Post menulis Bali Spirit Festival sebagai "One of the top 5 yoga festivals on the world".
Ketua Tim Calendar of Event 2019 Kementerian Pariwisata ( Kemenpar) Esthy Reko Astuty menilai kontribusi event ini sangat luar biasa secara ekonomi. Berdasarkan data yang ada di Kementerian Pariwisata, dalam lima tahun terakhir kontribusi income dari Bali Spirit cukup tinggi.
“Kami memiliki data income growth Bali Spirit dalam lima tahun terakhir (2013-2018). Pada periode itu, pengunjung Bali Spirit Festival telah menghabiskan sekitar 9,1 miliar dollar AS. Sebuah kontribusi yang sangat besar dari sebuah event,” tutur Esthy, Selasa (19/3/2019), seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima.
Hal itu, kata dia, tentu saja mendongkrak perekonomian lokal dan mampu menggerakkan UKM lokal dalam waktu singkat. Ini karena daya beli wisatawan mancanegara tinggi.
“Selama acara berlangsung, mereka menginap di hotel, makan di restoran, pergi ke panti pijat, berbelanja di butik dan mengunjungi atraksi setempat menggunakan transportasi lokal. Inilah yang menggerakkan perekonomian warga,” kata wanita yang juga Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kemenpar.
Bali Spirit adalah festival tahunan dan merupakan pestanya para pencita yoga, tari, musik dan pencari spiritualitas dari berbagai penjuru dunia. Bali Spirit Festival pun memberikan kontribusi positif terhadap setiap individu yang mengikutinya.
“Lewat Bali Spirit, setiap peserta dapat mengubah pola hidup individu di komunitas dan dunia agar menjadi lebih baik. Caranya, melalui tradisi yoga, tari, musik dan metode penyembuhan jiwa yang inspirasional,” terang Esthy.
Sebagai informasi, di Bali Spirit Festival akan ada lebih dari 300 lokakarya, seminar, dan master class selama 7 hari pelaksanaan. Termasuk tari dan movement, penyembuhan, pengembangan diri, dan fasilitator olah napas.
Salah satu kegiatan yang ada di sana adalah The Bhakti Nights. Apa itu? Jadi The Bhakti Nights adalah program yang menampilkan musik, nyanyian dan doa Bali selama 7 hari berturut-turut di malam hari. Acara tersebut akan dimeriahkan oleh penampilan artis lokal dan internasional yang inspirasional.
Tak cuma itu, Bali Spirit memiliki banyak pula stage atau panggung. Salah satunya The Coco Love Stage yang berada di area Dharma Fair. Stage ini menampilkan musisi dengan berbagai genre musik.
Nah, buat yang menyukai kuliner, event ini menyediakan Dharma Fair The Night Market. Total lebih dari 60 vendor produk lokal telah bergabung mengikuti acara ini.
Di tempat terpisah, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, Bali Spirit Festival bertujuan untuk memelihara dan membangkitkan potensi para individu yang menjadi peserta.
“Potensi untuk melakukan perubahan positif melalui Yoga, Tari, dan Musik yang menginspirasi.” katanya.
Lebih lanjut Menpar pun mengaku senang dengan Bali Spirit karena selalu mampu mendatangkan wisatawan dalam jumlah yang cukup besar. Ini karena banyak peserta yang sudah datang berkali-kali ke Bali Spirit, mengikuti acara ini kembali dengan mengajak keluarga, kerabat, atau teman.
“Inilah yang membuat Bali Spirit selalu berkembang setiap tahunnya. Apalagi Bali sangat mampu menjamu tamu-tamu mancanegara. Sangat ramah dan indah. Hal inilah yang menjadi nilai lebih dari event,” katanya.