KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, asuransi akan sangat membantu petani menghadapi cuaca yang tidak bersahabat.
"Ketika cuaca buruk, asuransi bisa dimanfaatkan petani untuk menjaga lahan dan menghindari kerugian. Manfaat itulah yang harus dimaksimalkan petani," kata SYL dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (31/1/2021).
Selain itu, menurut SYL, asuransi juga bisa dimanfaatkan untuk mengatasi gagal panen di lahan pertanian milik Kelompok Tani (Poktan) Mekar Jaya dan petani lainnya di dusun Lubuk Tenam Kecamatan Jujuhan Ilir, Kabupaten Bungo, Jambi, yang terjadi akibat banjir.
"Oleh karenanya, Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak para petani memanfaatkan asuransi agar terhindar dari kerugian jika masalah serupa terjadi lagi," katanya.
Baca juga: Kementan Pastikan Stok dan Distribusi Pupuk Bersubsidi Aman
Senada dengan SYL, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhi mengatakan, asuransi memiliki klaim yang bisa membentu petani menghindari kerugian.
"Jika lahan pertanian gagal panen, asuransi akan memberikan klaim sebesar Rp 6 juta per hektar (ha)," kata Edhi seperti dalam keterangan tertulisnya.
Dengan klaim tersebut, Edhi optimis, petani tetap memiliki modal untuk kembali menanam.
Sarwo Edhy menambahkan, asuransi adalah bagian dari mitigasi bencana yang penting untuk dipersiapkan.
Baca juga: Stabilkan Harga Telur Ayam yang Anjlok, Ini yang Dilakukan Kementan
" Asuransi akan menjaga lahan pertanian dari perubahan iklim, cuaca ekstrim, bencana alam, juga serangan hama dan organisme pengganggu tanaman," katanya.