Ini Dukungan Kementan terhadap Pupuk Indonesia

Kompas.com - 11/05/2018, 20:20 WIB
Josephus Primus

Editor

Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung upaya PT Pupuk Indonesia (Persero) melakukan revilatalisasi pabrik pupuk dan menambah kapasitas produksi Pupuk NPK (Nitrogen Phospor Kalium) hingga 2,4 juta ton.Humas Kementerian Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung upaya PT Pupuk Indonesia (Persero) melakukan revilatalisasi pabrik pupuk dan menambah kapasitas produksi Pupuk NPK (Nitrogen Phospor Kalium) hingga 2,4 juta ton.

PALEMBANG, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung upaya PT Pupuk Indonesia (Persero) melakukan revilatalisasi pabrik pupuk dan menambah kapasitas produksi Pupuk NPK (Nitrogen Phospor Kalium) hingga 2,4 juta ton. Pasalnya, ketersediaan pupuk Urea dan NPK dalam jumlah banyak turut membantu Kementan dalam upaya peningkatan produksi pangan.

“Kebutuhan Urea dan NPK di kalangan petani cukup tinggi. Apalagi Kementan tengah fokus meningkatkan produksi pangan, termasuk perkebunan, hortikultura dan lainnya. Tentu input produksi seperti pupuk NPK sangat dibutuhkan sekali ketersediaan di setiap musim tanam dengan tepat waktu,” demikian dikatakan Dirjen Hortikultura, Suwandi yang hadir pada acara peresmian pengoperasian Pabrik pupuk Pusri 2B milik anak usaha PT Pupuk Indonesia, yakni  PT Pupuk Sriwijaya sekaligus Pencanangan Proyek NPK 2,4 Juta Ton di Palembang, Jumat (11/5/2018).

Peresmian dan pencanangan tersebut dilakukan Menteri BUMN, Rini M Soemarno dan Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto. Hadir juga Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat, DPR-RI dan instansi terkait.

Suwandi mengungkap kebutuhan pupuk urea dan NPK dalam budidaya pertanian termasuk hortikuktura akan terus meningkat. Untuk itu, tambahan pasokan pupuk NPK ini sangat tepat sekali guna mempercepat pencapaian target swasembada pangan.

“Misalnya, di tahun 2018 ini  tengah genjot produksi padi, jagung, kedelai, rempah, bawang putih, cabai, dan bawang merah. Ini sangat membutuhkan terjaminnya ketersediaan pupuk,” ungkapnya.

Menteri BUMN, Rini Soemarno menerangkan pabrik baru ini memiliki kapasitas produksi sebesar 907.500 ton urea/tahun dan 660.000 ton amoniak/tahun. Pabrik ini dibangun konsorsium PT Rekayasa Industri dan Toyo (Jepang), dengan total biaya investasi Rp 8,5 triliun.

“Pabrik Pusri 2B dibangun sebagai bagian dari program revitalisasi industri pupuk nasional. Revitalisasi adalah salah satu upaya Pupuk Indonesia untuk terus meningkatkan kinerja dalam mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan daya saing,” kata Rini.

Pertanian

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat mengatakan saat ini Pupuk Indonesia grup memiliki pabrik NPK dengan kapasitas 3,1 juta ton per tahun dan akan dikembangkan hingga 5,4 juta ton sampai 2025. Potensi pasar NPK di dalam negeri masih cukup besar, terutama untuk sektor pertanian.

“Kami perkirakan masih terdapat kekurangan pasokan NPK  domestik sekitar 3,9 juta ton, dari total kebutuhan nasional 11,1 juta ton,” jelasnya.

Karena itu, lanjut Aas, hadirnya tambahan kapasitas pabrik ini, bukan hanya mengamankan kebutuhan dalam negeri, akan tetapi dapat menunjang program ketahanan pangan karena penggunaan pupuk NPK terbukti dapat meningkatkan produktivitas pertanian.

“Yang harus dicatat juga yakni mampu meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan hasil panennya,” ujarnya.

Proyek pembangunan pabrik NPK ini akan dibangun kurun 2018 hingga 2025 dengan total kapasitas sebesar 2,4 juta ton. Rencananya, pabrik-pabrik NPK tersebut akan dibangun dan dioperasikan di PT Pupuk Iskandar Muda, Lhoksemauwe, PT Pusri Palembang, PT Pupuk Kujang, dan PT Pupuk Kaltim.


Terkini Lainnya
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia
Kementan
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa
Kementan
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Kementan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
Kementan
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Kementan
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Percepat Realisasi Pompanisasi dan PAT Padi Gogo
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Percepat Realisasi Pompanisasi dan PAT Padi Gogo
Kementan
Di Merauke, Mentan dan Wamenhan Gelar Panen Raya Padi Saat Hujan Deras
Di Merauke, Mentan dan Wamenhan Gelar Panen Raya Padi Saat Hujan Deras
Kementan
Targetkan Pertanian Modern, Mentan Amran Cek Pompanisasi di Merauke
Targetkan Pertanian Modern, Mentan Amran Cek Pompanisasi di Merauke
Kementan
Targetkan Peningkatan IP Padi, Kementan Canangkan Pompanisasi di Kabupaten Merauke
Targetkan Peningkatan IP Padi, Kementan Canangkan Pompanisasi di Kabupaten Merauke
Kementan
Kementan Bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten Kembangkan Padi Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Kementan Bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten Kembangkan Padi Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Kementan
Program Pompanisasi dari Mentan Amran di Subang Tuai Respons Positif
Program Pompanisasi dari Mentan Amran di Subang Tuai Respons Positif
Kementan
Dapat Tambahan Kuota Pupuk Subsidi, Pemkab OKI Optimis Produktivitas Pertanian Meningkat
Dapat Tambahan Kuota Pupuk Subsidi, Pemkab OKI Optimis Produktivitas Pertanian Meningkat
Kementan
Irjen Setyo Budiyanto Larang Pertemuan Pegawai Kementan dengan Penyedia Barang dan Jasa secara Langsung
Irjen Setyo Budiyanto Larang Pertemuan Pegawai Kementan dengan Penyedia Barang dan Jasa secara Langsung
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke