Biofarmaka, Bisnis Menjanjikan Bagi Generasi Milenial

Kompas.com - 12/12/2018, 17:25 WIB
Anissa DW,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi saat menjadi pembicara dalam kuliah umum di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta-Magelang, Selasa (11/12/2018)Dok. Humas Kementerian Pertanian Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi saat menjadi pembicara dalam kuliah umum di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta-Magelang, Selasa (11/12/2018)

KOMPAS.com – Bisnis biofarmaka atau tanaman obat dapat menjadi prospek bisnis yang menjanjikan bagi generasi milenial Indonesia. Pasalnya, tidak hanya sebagai obat herbal, biofarmaka juga memiliki peluang ekspor yang menjanjikan.

Dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian ( Kementan) Suwandi menjelaskan, saat ini terdapat 14 komoditas biofarmaka jenis rimpang.

Beberapa di antaranya adalah jahe, kunyit, lengkuas, lempuyang, temu lawak, temu kunci, temu ireng dan dlingo. Komoditas tersebut sangat diminati karena memiliki pasar yang bagus.

“Permintaan ekspor jahe dan kunyit sangat tinggi. Masih ada lagi 52 komoditas jenis non rimpang, seperti kapulaga, mengkudu, sambiloto, mahkota dewa, lidah buaya, dan lainnya,” ucap Suwandi

Suwandi mengatakan, seluruh aktivitas bisnis biofarmaka, mulai hulu hingga hilir, sangat menantang untuk dikembangkan generasi milenial.

"Bahkan, bisnis industri hilir jahe, kunyit, lengkuas hingga tata niaga dan ekspor sangat menjanjikan," ucap Suwandi saat menjadi pembicara di kuliah umum Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta-Magelang, Selasa (11/12/2018).

Baca jugaLewat Inovasi, Mentan Ingin Kembalikan Kejayaan Rempah Indonesia

Dia mengungkapkan, pada 2018 jumlah ekspor biofarmaka cukup tinggi. Tercatat jumlah ekspor jahe 2.000 ton, saffron 1.000 ton, turmeric 7.000 ton, kapulaga 6.000 ton dan tanaman biofarmaka lainnya 1.000 ton.

Eksportir biofarmaka asal Yogyakarta, Jati Kuswardono mengungkapkan, negara tujuan ekspor biofarmaka terbesar saat ini adalah Bangladesh. Jumlah ekspor jahe gajah dan jahe emprit ke Bangladesh sekitar 300 ton per tahun.

Pasokannya berasal dari petani di Cianjur, Sukabumi, Banjarnegara, dan Ponorogo. Harga beli jahe gajah dari petani berkisar Rp 4.500 - Rp 7.000 per kg dan jahe emprit Rp 9.000 - Rp 12.000 per kg.

“Selain ekspor jahe, kami juga ekspor kentang granula ke Singapura, ekspor kemiri ke China. Juga ekspor sayuran baby buncis dari Wonosobo, Magelang, Semarang ke Singapura via Bandara Yogyakarta,” sebutnya.

Hal senada diungkapkan Igbal. Sebagai pelaku ekspor, dia memperoleh pasokan dari petani Sukabumi, Ngawi, Ponorogo, Trenggalek, Pacitan dengan harga di petani berkisar Rp 6.000 hingga Rp 7.000 per kg.

“Kunyit juga permintaan tinggi. Selain pasar Bangladesh dan Jepang, jahe dipasarkan pula ke Belanda,” ujar Igbal.

Menurut Suwandi, selama ini bisnis biofarmaka maju seiring dengan berkembangnya industri herbal dan gaya hidup back to nature. Untuk itu, dibutuhkan strategi yang tepat agar bisnis tersebut dapat berkembang.

Baca jugaTingkatkan Ekspor Rempah-rempah, Kementan Dukung Penerapan "SSI"

“Produk tanaman obat ini sebagai pemasok untuk industri herbal, rumah sakit herbal, salon kecantikan, bahan kosmetik, spa, dan lainnya. Kuncinya di teknologi pengolahan, manajemen industri, pengemasan dan jejaring marketingnya,” ungkap Suwandi.

Untuk mendukung berkembangnya bisnis biofarmaka serta menarik minta generasi milenial, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mentrasformasi Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Yogyakarta menjadi Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta-Magelang.

Tujuannya untuk mendukung generasi muda menjadi wirausaha muda tangguh untuk menggerakkan roda ekonomi di sekitar. Serta mencetak wirausaha muda berkelas dunia di bidang pertanian, termasuk bidang biofarmaka.

Direktur Polbangtan Yogyakarta-Magelang Rajiman mengatakan, tahun ini Polbangtan menerima mahasiswa sebanyak 175 orang yang dibagi ke beberapa program studi. Tidak hanya teori dan praktik, mahasiswa juga dibekali kemampuan manajerial, seperti disiplin dan kepemimpinan.

“Mereka dididik ketat dan masuk asrama, tidur jam 11 malam dan bangun jam 3. Pada hari tertentu wajib berbahasa inggris dan juga rutin ada materi keagamaan. Praktik dengan bobot 70 persen. Diharapkan mereka nanti akan menjadi wirausaha yang tangguh dan berkelas dunia,” terang Rajiman.

Terkini Lainnya
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa
Kementan
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional
Kementan
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia
Kementan
Kunjungan ke Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Amran Lakukan Percepatan Tanam Padi
Kunjungan ke Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Amran Lakukan Percepatan Tanam Padi
Kementan
Tingkatkan Produksi Padi, Kementan Kebut Tanam Padi Gogo di Lahan Sawit Muara Enim
Tingkatkan Produksi Padi, Kementan Kebut Tanam Padi Gogo di Lahan Sawit Muara Enim
Kementan
Jokowi bersama Mentan Amran dan Menteri Lain Nobar Laga Indonesia Vs Vietnam
Jokowi bersama Mentan Amran dan Menteri Lain Nobar Laga Indonesia Vs Vietnam
Kementan
Sinergi Jadi Kunci Perbaikan Tata Kelola Sawit
Sinergi Jadi Kunci Perbaikan Tata Kelola Sawit
Kementan
Kementan Pastikan Stok Gula Aman Selama Ramadhan hingga Lebaran
Kementan Pastikan Stok Gula Aman Selama Ramadhan hingga Lebaran
Kementan
Kawal Daulat Pangan, Kementan Percepat Optimalisasi Lahan dan Perluasan Areal Tanam di Kalteng
Kawal Daulat Pangan, Kementan Percepat Optimalisasi Lahan dan Perluasan Areal Tanam di Kalteng
Kementan
Pacu Produksi Padi Banten, Ditjenbun Kementan Tanam Padi Gogo di Lebak dan Serang
Pacu Produksi Padi Banten, Ditjenbun Kementan Tanam Padi Gogo di Lebak dan Serang
Kementan
Tiba di Lokasi Terdampak Banjir di Kendal, Mentan Amran Berdialog dengan Para Petani
Tiba di Lokasi Terdampak Banjir di Kendal, Mentan Amran Berdialog dengan Para Petani
Kementan
Mentan Amran Pastikan Tambahan Anggaran untuk Peningkatan Produksi Pangan dan Pupuk Bersubsidi Segera Terealisasi
Mentan Amran Pastikan Tambahan Anggaran untuk Peningkatan Produksi Pangan dan Pupuk Bersubsidi Segera Terealisasi
Kementan
Percepatan Masa Tanam, Mentan Amran Bersama Kodam Diponegoro Lakukan Pompanisasi di Jateng
Percepatan Masa Tanam, Mentan Amran Bersama Kodam Diponegoro Lakukan Pompanisasi di Jateng
Kementan
Atasi Darurat Pangan, Kementan Laksanakan Program Tanam Padi Gogo di Kabupaten Kediri
Atasi Darurat Pangan, Kementan Laksanakan Program Tanam Padi Gogo di Kabupaten Kediri
Kementan
Cegah Krisis Pangan, Kementan Lakukan Kick Off Padi Gogo di Lahan Kebun Kelapa Bone Bolango
Cegah Krisis Pangan, Kementan Lakukan Kick Off Padi Gogo di Lahan Kebun Kelapa Bone Bolango
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke