Kementan Optimis Panen Jagung di Jateng Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri

Kompas.com - 16/10/2018, 17:58 WIB
Mikhael Gewati

Editor

Rasidi, petani jagung Desa Tegowanu Wetan, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah (Jateng) beristirahat usai memanen jagung, Minggu (14/10/2018). Ia mengaku puas dengan hasil panen jagung pada musim kemarau 2018 yang harga jualnya menguntungkan.DOK Humas Kementerian Pertanian RI Rasidi, petani jagung Desa Tegowanu Wetan, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah (Jateng) beristirahat usai memanen jagung, Minggu (14/10/2018). Ia mengaku puas dengan hasil panen jagung pada musim kemarau 2018 yang harga jualnya menguntungkan.


KOMPAS.com
- Kementerian Pertanian (Kementan) optimis stok kebutuhan jagung masih dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri. Ini karena melihat potensi panen jagung di Jawa Tengah (Jateng) hingga akhir tahun ini.

Diperkirakan hingga Desember2018 masih terdapat 88.038 hektar (ha) lahan jagung di Jateng yang sudah mulai dan akan panen. Di antaranya ada di enam kabupaten, yaitu Kabupaten Grobogan, Blora, Klaten, Wonosobo, Jepara, dan Kendal.

Diprediksi luas panen keenam kabupaten tersebut  lebih besar dari kabupaten lainnya. Adapun perkiraan luas panen jagung di Jateng pada 2018 secara keseluruhan sebesar 590.285 ha.

Di Jateng terdapat 29 kabupaten yang penanamannya jagungnya tidak bersamaan waktunya. Hal ini karena disesuaikan dengan kondisi iklim, tipe lahan, dan socio culture masyarakat setempat. Karena itu, hampir setiap bulan ada panen jagung yang fluktuatif volumenya.

Puncak panen jagung di Jateng umumnya terjadi pada Januari yang merupakan hasil tanam bulan Oktober. Adapun Jagung sendiri biasanya ditanam di lahan tadah hujan dan lahan kering karena tersedia cukup air.

" Panen jagung masih ditemui di bulan Oktober hingga Desember namun memang volumenya lebih rendah dari pada bulan-bulan sebelumnya karena hanya wilayah-wilayah tertentu yang dapat menanam jagung di musim kemarau," kata Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Jateng Kementan, Harwanto dalam siaran resmi yang Kompas.com terima, Selasa (16/10/2018).

BACA JUGAKementan Dorong Ekspor Jagung dari Sulawesi Tengah

Lebih lanjut, Harwanto menjelaskan bahwa semangat menanam jagung tersebut sejalan dengan kebijakan gerakan tanam padi jagung dan kedelai yang dilakukan secaara terus-menerus melalui tiga strategi.

Tiga strategi itu adalah intensifikasi dalam budidaya, peningkatan indeks pertanaman (IP), dan perluasan areal tanam baru (PATB).

Bahkan untuk peningkatan produksi dan konservasi lahan, saat ini mulai diterapkan program tanam dengan sistem tumpang sari padi-jagung, padi-kedelai, dan jagung-kedelai.

"Dengan optimalisasi sumber daya lahan, optimalisasi sarana prasarana pendukung dan pemahaman nilai ekonomi, gerakan tanam jagung baik monokultur maupun tumpang sari dapat dilakukan sepanjang musim," terang Harwanto.

Lewat kebijakan ini, kontribusi produksi jagung di Jateng cukup signifikan secara nasional. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa produksi jagung nasional pada 2017 mencapai 28,9 juta ton dan 12,3 persennya dihasilkan di Jateng.

Harga kompetitif jadi insentif

Sebagai informasi, tidak semua sentra pengembangan jagung di Jateng menanam di musim hujan atau sebaliknya. Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Grobogan, dan Kabupaten Blora misalnya, banyak menanam di musim hujan dan hanya sebagian menanam saat kemarau.

Sementara itu, di Kabupaten Klaten dan Kabupaten Jepara lebih banyak ditanam saat kemarau dari pada musim hujan. Lalu Kabupaten Wonosobo, walaupun bukan sentra utama, tetapi relatif konstan sepanjang tahun tersedia jagung.

Adapun di Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan, pada Oktober ini sedang musim panen jagung dengan luas lahan sekitar 70 ha yang tersebar di tujuh desa.

"Walaupun ditanam di musim kering dan hasilnya lebih rendah dibandingkan dengan sebelumnya, namun petani sudah merasakan keuntungannya. Ini karena harga jual saat ini mencapai Rp 4600 per kilo gram (kg) pipil kering," kata Rasidi, salah satu petani Desa Tegowanu Wetan.

BACA JUGADatang ke Tojo Una Una, Mentan Rayakan Panen Jagung

Para petani pun berharap agar harga jual jagung tetap stabil dan akan lebih senang jika harga jual dinaikkan mengingat biaya produksi juga semakin tinggi. Dengan harga yang menguntungkan dan kondisi lahan yang sebagian besar adalah tadah hujan, pada musim hujan 2018 ini petani akan menanam jagung kembali.

Begitu juga di empat kecamatan di Kabupaten Kendal, yaitu Pegandon, Cepiring, Gumuh, dan Patean yang merupakan sentra jagung. Saat ini, sedang berlangsung panen dan akan menanam jagung kembali di musim hujan 2018 dalam luasan yang lebih besar.

Harga benih jagung yang tinggi dan sering kurang tersedia pada saat waktu tanam tiba menjadi keluhan petani di Kabupaten Kendal.

Namun demikian, sama dengan petani di Kabupaten Grobogan, jika harga jual tinggi, petani akan terus menanam jagung karena potensi lahan yang sesuai untuk tumbuh optimal tanaman jagung.

Terkini Lainnya
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia
Kementan
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa
Kementan
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Kementan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
Kementan
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Kementan
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Percepat Realisasi Pompanisasi dan PAT Padi Gogo
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Percepat Realisasi Pompanisasi dan PAT Padi Gogo
Kementan
Di Merauke, Mentan dan Wamenhan Gelar Panen Raya Padi Saat Hujan Deras
Di Merauke, Mentan dan Wamenhan Gelar Panen Raya Padi Saat Hujan Deras
Kementan
Targetkan Pertanian Modern, Mentan Amran Cek Pompanisasi di Merauke
Targetkan Pertanian Modern, Mentan Amran Cek Pompanisasi di Merauke
Kementan
Targetkan Peningkatan IP Padi, Kementan Canangkan Pompanisasi di Kabupaten Merauke
Targetkan Peningkatan IP Padi, Kementan Canangkan Pompanisasi di Kabupaten Merauke
Kementan
Kementan Bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten Kembangkan Padi Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Kementan Bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten Kembangkan Padi Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Kementan
Program Pompanisasi dari Mentan Amran di Subang Tuai Respons Positif
Program Pompanisasi dari Mentan Amran di Subang Tuai Respons Positif
Kementan
Dapat Tambahan Kuota Pupuk Subsidi, Pemkab OKI Optimis Produktivitas Pertanian Meningkat
Dapat Tambahan Kuota Pupuk Subsidi, Pemkab OKI Optimis Produktivitas Pertanian Meningkat
Kementan
Irjen Setyo Budiyanto Larang Pertemuan Pegawai Kementan dengan Penyedia Barang dan Jasa secara Langsung
Irjen Setyo Budiyanto Larang Pertemuan Pegawai Kementan dengan Penyedia Barang dan Jasa secara Langsung
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke